Supply Bitcoin Hampir Habis: Apa Artinya Bagi Pasar Kripto?

Bittime - Pelajari berapa supply Bitcoin saat ini dan bagaimana distribusi serta jumlah BTC yang beredar memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.

Bitcoin adalah salah satu aset kripto paling populer di dunia, dengan total pasokan yang terbatas dan distribusi yang terus berubah. Salah satu pertanyaan paling sering muncul dari para investor dan pengamat pasar adalah: Berapa supply Bitcoin saat ini? 

Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut, membahas jumlah Bitcoin yang beredar, serta menjelaskan pengaruhnya terhadap pasar kripto secara keseluruhan.

Berapa Supply Bitcoin Saat Ini?

Saat ini, pasokan Bitcoin yang beredar mencapai sekitar 19,75 juta BTC. Angka ini mendekati batas maksimal pasokan Bitcoin, yaitu 21 juta BTC, yang ditetapkan sejak penciptaan aset kripto ini pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Bitcoin memiliki mekanisme deflasi yang unik, yaitu dengan mengurangi jumlah Bitcoin yang dihasilkan setiap 4 tahun sekali melalui proses yang dikenal sebagai halving. Setiap kali terjadi halving, hadiah bagi penambang yang berhasil memverifikasi blok transaksi di blockchain Bitcoin akan berkurang separuhnya. Proses ini terus berlangsung hingga semua Bitcoin ditambang, diperkirakan sekitar tahun 2140.

Menurut data terbaru dari ETC Group, 74% dari pasokan Bitcoin yang beredar saat ini dimiliki oleh entitas tidak likuid, yaitu sekitar 14,61 juta BTC. Entitas tidak likuid adalah dompet atau alamat yang menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar tetapi jarang memperdagangkannya. Dengan kata lain, Bitcoin ini "dibekukan" di dalam dompet dan tidak aktif beredar di pasar.

Fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem Bitcoin. Dengan sebagian besar Bitcoin yang disimpan di dompet tidak likuid, hanya ada sedikit BTC yang tersedia untuk diperdagangkan di bursa. Hal ini dapat memperkuat kelangkaan Bitcoin di pasar, terutama jika permintaan tetap tinggi atau terus meningkat.

Pengaruh Supply Bitcoin Terhadap Harga

Dengan semakin sedikitnya Bitcoin yang tersedia untuk perdagangan aktif, efeknya pada harga Bitcoin dapat cukup besar. Teori ekonomi dasar tentang penawaran dan permintaan menjelaskan bahwa ketika suatu aset langka tetapi permintaannya tetap atau meningkat, harga cenderung naik. Ini menjelaskan mengapa harga Bitcoin sering kali naik ketika jumlah Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan semakin berkurang.

Sebagai contoh, saat entitas tidak likuid terus menahan Bitcoin dalam jumlah besar, hanya ada sedikit BTC yang tersedia di pasar untuk perdagangan jangka pendek. Jika permintaan terhadap Bitcoin meningkat di masa depan, kelangkaan ini berpotensi mendorong harga ke level yang lebih tinggi.

Implikasi Jangka Panjang dari Supply Bitcoin

Keberadaan entitas tidak likuid yang memegang bagian besar dari pasokan Bitcoin juga bisa memiliki beberapa implikasi jangka panjang. Salah satunya adalah penurunan volatilitas di pasar. Semakin banyak Bitcoin yang tidak diperdagangkan secara aktif, semakin kecil peluang untuk terjadinya aksi jual besar-besaran yang dapat menyebabkan harga turun secara drastis.

Namun, ini juga bisa menjadi pedang bermata dua. Ketika Bitcoin yang tidak likuid akhirnya dilepaskan ke pasar, jumlah besar tersebut dapat memicu pergerakan harga yang signifikan, baik ke atas maupun ke bawah, tergantung pada kondisi pasar pada saat itu.

Selain itu, semakin banyak Bitcoin yang dimiliki oleh entitas tidak likuid, pasar mungkin akan lebih sensitif terhadap pergerakan besar ketika sejumlah besar BTC tiba-tiba diperdagangkan. Hal ini karena pasokan aktif Bitcoin di bursa akan sangat kecil, sehingga perubahan dalam permintaan atau penawaran dapat menyebabkan volatilitas tinggi.

Masa Depan Supply Bitcoin

Masa depan Bitcoin sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasokan yang terbatas. Dengan hanya 21 juta BTC yang bisa ditambang, Bitcoin dirancang sebagai aset langka, mirip dengan emas. Seiring dengan semakin sedikitnya Bitcoin yang tersedia untuk ditambang, jumlah pembelian Bitcoin bisa terus naik, terutama jika adopsi global terhadap aset kripto ini meningkat.

Namun, penting untuk diingat bahwa pasar Bitcoin juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, termasuk regulasi pemerintah, sentimen pasar, dan adopsi teknologi. Meskipun supply Bitcoin memainkan peran penting dalam menentukan harga, faktor-faktor eksternal tersebut juga dapat memengaruhi volatilitas dan nilai Bitcoin di masa depan.

Kesimpulan

Saat ini, supply Bitcoin yang beredar adalah sekitar 19,75 juta BTC, dengan 74% di antaranya dimiliki oleh entitas tidak likuid. Keberadaan entitas ini berdampak signifikan terhadap pasar Bitcoin, mengurangi pasokan aktif yang tersedia untuk diperdagangkan dan berpotensi meningkatkan nilai Bitcoin karena kelangkaan. Namun, dengan semakin sedikit Bitcoin yang tersedia untuk ditambang, masa depan harga Bitcoin kemungkinan akan dipengaruhi oleh adopsi global dan dinamika pasar lainnya.

Dalam menjawab pertanyaan "Berapa supply Bitcoin?", penting untuk memahami tidak hanya jumlah yang beredar, tetapi juga bagaimana distribusi tersebut memengaruhi ekosistem kripto secara keseluruhan.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. 

Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.