Apa Itu EigenLayer? Memahami Protokol Restaking Ethereum yang Inovatif!
2024-09-08Bittime - EigenLayer adalah protokol restaking inovatif di Ethereum. Restaking adalah sebuah pendekatan baru yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan ETH yang sudah di-stake atau token staking liquid (Liquid Staking Tokens/LSTs) untuk mendapatkan tambahan hasil.
Lantas, apa itu EigenLayer? Bagaimana cara kerja protokol restaking Ethereum ini dan apa kelebihan dan kekurangannya? Mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di artikel ini!
Apa Itu EigenLayer?
EigenLayer adalah protokol inovatif yang dibangun di atas jaringan Ethereum, memperkenalkan konsep "restaking." Ini adalah sebuah pendekatan baru yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan ETH yang sudah di-stake atau token staking liquid (Liquid Staking Tokens/LSTs) untuk mendapatkan tambahan hasil.
Bayangkan kamu bisa mendapatkan dua (atau lebih) manfaat dari satu investasi - itulah esensi dari EigenLayer.
Protokol ini bertindak sebagai jembatan antara pemilik aset yang di-stake (restakers) dan layanan yang membutuhkan keamanan kriptoekonomi, yang dikenal sebagai Actively Validated Services (AVS).
Dengan kata lain, EigenLayer menciptakan pasar di mana kamu bisa "menyewakan" keamanan aset kamu yang di-stake kepada berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang membutuhkannya.
Baca juga: EigenLayer Tingkatkan Keamanan EigenDA Demi Lawan Sybil dan DDoS
Bagaimana Cara Kerja EigenLayer?
Cara kerja EigenLayer bisa dibayangkan seperti sistem sewa guna properti, tetapi dalam konteks keamanan blockchain. Berikut adalah langkah-langkah sederhananya:
Restaking: Pengguna dapat memilih untuk "restake" ETH mereka yang sudah di-stake atau token staking cair (LST) ke dalam smart contract EigenLayer.
Delegasi: Setelah melakukan restaking, pengguna bisa memilih untuk mendelegasikan aset mereka ke operator atau menjalankan validator mereka sendiri.
Validasi AVS: Operator atau validator kemudian bisa memilih untuk memvalidasi berbagai Actively Validated Services (AVS) yang terhubung dengan EigenLayer.
Reward: Sebagai imbalannya, pengguna mendapatkan tambahan hasil (yield) dari AVS yang mereka validasi, di samping reward staking Ethereum yang sudah mereka dapatkan.
Pasar Terbuka: EigenLayer beroperasi sebagai pasar terbuka di mana AVS bisa menawarkan insentif untuk menarik validator, sementara validator bisa memilih AVS mana yang ingin mereka dukung berdasarkan potensi hasil dan risikonya.
Penting untuk dicatat bahwa ada dua jenis staking di EigenLayer: Native Restaking (menggunakan validator Ethereum langsung) dan Liquid Restaking (menggunakan token staking cair seperti dari Lido atau Rocket Pool).
Permasalahan yang Dihadapi EigenLayer
Meskipun menjanjikan, EigenLayer juga menghadapi beberapa tantangan:
Risiko Slashing: Pengguna yang melakukan restaking menghadapi risiko slashing yang lebih besar, karena mereka tunduk pada aturan Ethereum dan AVS yang mereka validasi.
Kompleksitas: Sistem ini lebih kompleks dibandingkan staking tradisional, yang bisa menjadi hambatan bagi pengguna awam.
Risiko Sentralisasi: Jika terlalu banyak ETH terkonsentrasi di EigenLayer, ini bisa menimbulkan risiko sentralisasi bagi jaringan Ethereum secara keseluruhan.
Tantangan Teknis: Mengelola berbagai AVS dengan kebutuhan dan aturan yang berbeda-beda memerlukan infrastruktur teknis yang sangat canggih.
Kelebihan dan Kekurangan EigenLayer
Meskipun protokol ini menjanjikan banyak manfaat, EigenLayer masih punya beberapa kekurangan. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan protokol ini? Berikut ini penjelasannya.
Kelebihan:
Peningkatan Hasil: Pengguna bisa mendapatkan tambahan reward dari berbagai AVS.
Efisiensi Modal: Memungkinkan penggunaan modal yang sama untuk mengamankan berbagai layanan.
Peningkatan Keamanan Ekosistem: Membantu proyek-proyek kecil mendapatkan akses ke keamanan tingkat Ethereum.
Inovasi: Membuka peluang bagi pengembangan berbagai layanan baru di atas Ethereum.
Kekurangan:
Risiko Lebih Tinggi: Potensi slashing yang lebih besar dibandingkan staking biasa.
Ketergantungan: Keamanan AVS bergantung pada kesehatan EigenLayer dan Ethereum.
Kurva Pembelajaran: Memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja protokol.
Risiko Regulasi: Sebagai inovasi baru, bisa menghadapi tantangan regulasi di masa depan.
Baca juga: Waktu Penarikan Staking EIGEN Dipersingkat dari 24 Hari Menjadi 7 Hari
Koin EIGEN
EIGEN adalah token asli EigenLayer yang diluncurkan pada Mei 2024. Token ini memiliki peran penting dalam mengamankan protokol restaking terdesentralisasi dan mendukung layanan yang divalidasi secara aktif (AVS) seperti EigenDA. Beberapa poin penting tentang EIGEN:
Pasokan Awal: 1,67 miliar token
Utilitas: Staking untuk mengamankan berbagai layanan dan tata kelola dalam ekosistem EigenLayer
Distribusi: Dimulai dengan "stakedrop" airdrop yang menargetkan peserta yang aktif melakukan restaking LST
Vesting dan Transferabilitas: Direncanakan mulai setelah 30 September 2024
Pengembangan Berkelanjutan: Eigen Foundation sedang mempersiapkan Season 2 airdrop dengan fitur-fitur baru
Kesimpulan
EigenLayer mewakili langkah besar dalam evolusi ekosistem Ethereum dan DeFi secara umum. Dengan memungkinkan penggunaan ulang keamanan kriptoekonomi, protokol ini membuka pintu bagi inovasi baru dan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan modal di ruang kripto.
Namun, seperti halnya dengan setiap inovasi baru, EigenLayer juga membawa risiko dan tantangannya sendiri. Para pengguna dan investor perlu memahami dengan baik mekanisme kerja, potensi keuntungan, dan risiko yang terkait sebelum berpartisipasi.
Seiring berkembangnya ekosistem EigenLayer, kita mungkin akan menyaksikan munculnya berbagai aplikasi dan layanan baru yang memanfaatkan keamanan terdesentralisasi ini.
Demikian adalah ulasan mengenai apa itu EigenLayer. Mulai dari cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya. Bagaimana, tertarik mencoba protokol restaking Ethereum ini?
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.