Apa Itu Bitcoin Correction dan Apa Perbedaannya dengan Crash dalam Crypto?
2024-11-25Bittime - Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini melampaui angka $9.000, membawa optimisme bagi banyak investor.
Namun, meskipun Bitcoin menunjukkan tren positif, banyak analis yang memprediksi bahwa Bitcoin akan mengalami koreksi dalam waktu dekat.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "Bitcoin correction" dan bagaimana hal itu berbeda dengan fenomena "Bitcoin crash"?
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai keduanya dan apa artinya bagi kamu sebagai investor.
Pengertian Koreksi Bitcoin
Koreksi Bitcoin adalah penurunan harga yang terjadi setelah lonjakan harga yang tajam. Biasanya, ini terjadi ketika harga Bitcoin dianggap sudah terlalu tinggi dan pasar melakukan penyesuaian untuk mengembalikan harga ke level yang lebih wajar.
Dalam sejarahnya, Bitcoin pernah mengalami penurunan harga besar-besaran, seperti pada 2011 (94%), 2013 (87%), dan 2017 (84%), meskipun harga Bitcoin terus mengalami pemulihan dalam jangka panjang.
Cari tahu juga harga 1 BTC to IDR hari ini melalui market Bittime!
Apa itu Bitcoin Crash?
Berbeda dengan koreksi, Bitcoin crash adalah penurunan harga yang sangat tajam dan cepat, sering kali lebih dari 30% dalam waktu singkat.
Crash ini biasanya disebabkan oleh faktor eksternal yang besar, seperti masalah regulasi, perubahan kebijakan, atau peristiwa pasar yang mendalam.
Sebagai contoh, pada tahun 2018, Bitcoin mengalami crash besar setelah mencapai harga hampir $20.000, dan harga BTC jatuh tajam ke bawah $6.000 dalam waktu beberapa minggu.
Crash lebih destruktif dibandingkan koreksi karena harga dapat turun secara ekstrem dalam waktu singkat, yang sering kali menyebabkan ketidakpastian besar di pasar.
Koreksi vs Crash: Apa Perbedaanya?
Perbedaan utama antara koreksi dan crash terletak pada intensitas dan durasinya.
Koreksi adalah penurunan harga yang lebih moderat, biasanya sekitar 10% hingga 20% dari puncak harga sebelumnya, dan dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Koreksi biasanya diikuti dengan pemulihan harga dalam jangka panjang.
Sementara itu, crash adalah penurunan harga yang jauh lebih tajam dan cepat, yang sering kali disertai dengan volatilitas yang sangat tinggi.
Dalam kasus crash, harga bisa jatuh lebih dari 30% dalam waktu singkat dan sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Baca juga : Prediksi Harga Bitcoin 2025 Menurut Akademi Crypto: Siap-siap To The Moon!
Mengapa Koreksi Bitcoin Terjadi?
Koreksi Bitcoin terjadi karena volatilitas tinggi yang merupakan karakteristik utama pasar cryptocurrency.
Setelah lonjakan harga yang cepat, sering kali ada penurunan harga untuk menyesuaikan diri dengan nilai pasar yang lebih realistis.
Hal ini bisa dipicu oleh faktor-faktor seperti spekulasi berlebihan atau pengaruh berita pasar yang besar.
Apakah Koreksi Bitcoin Sudah Terjadi?
Meskipun Bitcoin baru-baru ini mencapai harga $9.000, beberapa analis percaya bahwa koreksi belum selesai.
Bloomberg melaporkan bahwa indikator teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin sudah terlalu tinggi dan bisa segera mengalami koreksi. Indikator GTI Vera Band, yang memantau tren harga, menunjukkan bahwa lonjakan harga Bitcoin di awal 2020 berisiko diikuti penurunan.
Koreksi: Peluang atau Risiko?
Bagi investor, koreksi harga sering kali dianggap sebagai kesempatan untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah. Prinsip dasar investasi adalah membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi.
Namun, karena pasar cryptocurrency sangat volatile, risiko tetap ada. Pastikan untuk hanya berinvestasi sesuai kemampuanmu dan jangan terlalu mengandalkan spekulasi.
Baca juga : Prediksi Harga Bitcoin Terbaru: Bisa Tembus $102.000 Akhir Bulan Ini?
Kesimpulan
Koreksi dan crash adalah dua fenomena yang berbeda dalam pasar cryptocurrency. Koreksi adalah penurunan harga yang moderat dan biasanya diikuti dengan pemulihan harga, sementara crash adalah penurunan tajam yang lebih sulit diprediksi.
Bagi investor jangka panjang, koreksi mungkin bukan masalah besar, tetapi crash bisa sangat memengaruhi pasar.
Jika kamu berencana membeli Bitcoin, pastikan untuk memahami perbedaan ini dan hanya berinvestasi sesuai dengan kemampuan risiko yang kamu siap tanggung.
FAQ Tentang Bitcoin
Apa itu Bitcoin?
Bitcoin adalah aset kripto pertama di dunia sekaligus aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Bitcoin pertama kali diciptakan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto, yang sampai sekarang tidak ada yang mengetahui identitas aslinya.
1 BTC Berapa Rupiah?
Saat ini, 1 BTC bernilai Rp1,568,299.549 berdasarkan market Bittime.
1 BTC Berapa USD?
Saat ini, Saat ini, 1 BTC bernilai $98,080 berdasarkan Coinmarketcap.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi:
Antolin, Mike, Media Coindesk, diakses pada 25 November 2024.
Coin Rivet, Media Coin Rivet, diakses pada 25 November 2024.
Coin Market Cap, Media Crypto Coin Market Cap, diakses pada 25 November 2024.
Penulis: MF
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.