Kenapa Bitcoin dan Crypto Sering Digunakan untuk Pencucian Uang? Begini Penjelasannya
2024-09-03Bittime – Cryptocurrency, terutama Bitcoin, sering kali dikaitkan dengan pencucian uang oleh beberapa pihak. Namun, seberapa validkah klaim ini?
Artikel ini akan membahas apakah benar Bitcoin dan cryptocurrency sering digunakan untuk pencucian uang, serta bagaimana mekanismenya.
Apa Itu Pencucian Uang?
Pencucian uang adalah proses mengubah uang yang diperoleh dari aktivitas ilegal menjadi uang yang tampak legal.
Tujuan utamanya adalah untuk menyembunyikan sumber asal uang tersebut dan mengintegrasikannya kembali ke dalam sistem keuangan sehingga dapat digunakan tanpa menimbulkan kecurigaan.
Pencucian uang terdiri dari tiga tahap utama:
- Placement: Uang hasil kejahatan dimasukkan ke dalam sistem keuangan.
- Layering: Uang tersebut diputar melalui berbagai transaksi untuk menyembunyikan asal-usulnya.
- Integration: Uang yang sudah "bersih" diintegrasikan kembali ke dalam sistem keuangan dan dapat digunakan untuk membeli aset atau investasi lainnya.
Baca Juga: Pasar Bitcoin Sudah Berubah dari Bearish Menjadi Netral
Hubungan Bitcoin dan Crypto dengan Pencucian Uang
Klaim bahwa Bitcoin dan cryptocurrency digunakan untuk pencucian uang berasal dari sifat digital dan anonimnya.
Namun, teknologi blockchain yang mendasari Bitcoin justru beroperasi dengan prinsip transparansi dan tidak dapat diubah atau immutable, yang sebetulnya membuat aktivitas pencucian uang menjadi lebih sulit dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional.
Apakah Bitcoin Alat Efektif untuk Pencucian Uang?
Beberapa faktor yang membuat Bitcoin sering kali dijadikan alat untuk money laundry, yaitu:
1. Transparansi Blockchain
Blockchain adalah buku besar digital yang terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Setiap transaksi yang dilakukan menggunakan Bitcoin dapat dilihat oleh publik, meskipun identitas pengguna tetap anonim.
Hal tersebut membuat Bitcoin menjadi pilihan yang tidak ideal untuk pencucian uang karena transaksi dapat ditelusuri.
2. Regulasi dan Kepatuhan
Banyak negara telah menerapkan regulasi ketat terhadap platform exchange cryptocurrency. Misalnya, exchange sekarang diwajibkan untuk melakukan proses Know Your Customer (KYC) dan mematuhi regulasi Anti-Money Laundering (AML).
Dengan regulasi ini, semakin sulit bagi pelaku pencucian uang untuk menyembunyikan identitas mereka melalui transaksi Bitcoin.
Risiko Penggunaan Cryptocurrency untuk Pencucian Uang
Meskipun ada beberapa kasus di mana Bitcoin dan cryptocurrency digunakan untuk pencucian uang, risiko dan kesulitannya lebih besar dibandingkan dengan metode tradisional.
Misalnya, menggunakan privacy coin seperti Monero yang menawarkan tingkat anonimitas lebih tinggi. Namun, banyak exchange yang sudah tidak lagi mendukung transaksi dengan privacy coin, membuat metode ini semakin tidak praktis.
Kasus Nyata Pencucian Uang dengan Crypto
Beberapa kasus besar, seperti yang melibatkan exchange BTC-e, menunjukkan bahwa cryptocurrency memang pernah digunakan untuk aktivitas ilegal, termasuk pencucian uang.
Namun, kasus-kasus ini cenderung menjadi pengecualian daripada aturan umum, terutama dengan meningkatnya pengawasan dan teknologi forensik digital yang semakin canggih.
Baca Juga: Benarkah Tomarket Airdrop akan Distribusi 350 Miliar Token? Ini Faktanya
Faktor Psikologis dan Miskonsepsi
Ada beberapa faktor psikologis yang membuat orang percaya bahwa Bitcoin sering digunakan untuk pencucian uang:
- Negativity Bias: Orang cenderung lebih memperhatikan berita negatif dan mengabaikan berita positif tentang Bitcoin.
- Illusory Truth Effect: Mendengar informasi yang salah berulang kali membuatnya terdengar benar, meskipun tidak berdasarkan fakta.
- Dunning-Kruger Effect: Kurangnya pemahaman mendalam membuat beberapa orang melebih-lebihkan pengetahuan mereka tentang Bitcoin dan pencucian uang.
Kesimpulan
Meskipun ada beberapa kasus di mana cryptocurrency digunakan untuk pencucian uang, klaim bahwa Bitcoin sering digunakan untuk aktivitas ini tidak sepenuhnya akurat.
Teknologi blockchain yang transparan dan regulasi yang semakin ketat justru membuat Bitcoin menjadi alat yang kurang efektif untuk pencucian uang.
Seiring perkembangan teknologi dan regulasi, Bitcoin dan cryptocurrency semakin sulit digunakan untuk aktivitas ilegal tanpa terdeteksi.
Oleh karena itu, perlu pemahaman yang lebih baik dan edukasi yang tepat untuk mengatasi stigma yang salah terhadap Bitcoin dan cryptocurrency terkait pencucian uang.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.