Cara Mengetahui Kapan Harus Beli dan Kapan Harus Jual di Pasar Crypto
2024-11-27Bittime - Dalam dunia investasi crypto, mengetahui kapan harus membeli dan menjual adalah kunci untuk meraih keuntungan maksimal. Disini Kalimasada membagikan ilmu tentang cara mengetahui kapan harus beli dan kapan harus jual di pasar crypto.
Artikel ini akan membahas strategi dan analisis teknikal yang penting untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat di pasar yang penuh volatilitas ini.
Pentingnya Mengetahui Waktu Beli dan Jual di Pasar Crypto
Mengetahui kapan harus beli dan kapan harus jual itu penting, sama seperti masuk ke perguruan tinggi.
Masuknya bisa mudah, tetapi keluarnya kadang sulit. Jika tidak direalisasikan, ini tidak akan menjadi keuntungan.
Mengetahui kapan harus membeli dan menjual sangat penting di pasar crypto.
Analogi Perguruan Tinggi di Pasar Crypto
Analoginya, ketika kita masuk ke suatu perguruan tinggi, kita harus tahu kapan waktu yang tepat untuk lulus.
Begitu juga di pasar crypto, kita harus tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar.
Jika kita tidak memiliki strategi yang jelas, kita bisa kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Mengetahui Siklus Pasar Crypto
Fakta bahwa koin-koin di pasar crypto selalu silih berganti setiap siklusnya sangat menarik.
Jika kita lihat historical snapshot, banyak koin yang tidak eksis lagi. Hanya Bitcoin, Litecoin, dan Ripple yang masih ada.
Pertanyaan yang muncul adalah, apa yang menjamin altcoins yang 10 besar sekarang akan tetap eksis di masa depan?
Bitcoin akan tetap ada, tetapi koin lain mungkin tidak.
Perubahan dalam Daftar Koin dalam Setiap Siklus
Setiap siklus pasar, kita melihat perubahan dalam daftar koin yang populer. Misalnya, pada tahun 2013, banyak koin yang sekarang sudah tidak ada.
Hanya Bitcoin dan beberapa koin lainnya yang masih eksis. Ini menunjukkan bahwa pasar crypto sangat dinamis dan selalu berubah.
Keberlangsungan Altcoins dalam Setiap Siklus
Lalu, pertanyaan yang sama muncul: apa yang menjamin altcoins yang 10 besar sekarang di 2024 ini akan tetap eksis di 2044?
Disini Kalimasada berani taruhan, di 2044, Bitcoin itu masih ada, tetapi Solana ini tidak tahu di ranking berapa atau koin-koin yang lain, seperti BNB dan XRP, mungkin sudah tidak di top 10 lagi.
Kenapa? Karena mungkin muncul chain yang lebih baru lagi, altcoin yang teknologinya lebih canggih lagi.
Itulah mengapa susunan daftar tersebut selalu berotasi tahun ke tahunnya.
Ada yang datang, ada yang pergi.
Perkembangan Pasar Crypto dan Dunia Blockchain
Perkembangan blockchain semakin pesat, dan adopsi di setiap negara semakin meningkat.
Jumlah altcoin juga semakin banyak, membuat pasar semakin kompetitif.
Investor, baik retail maupun institusi, memiliki strategi yang lebih canggih untuk memperoleh keuntungan.
Adopsi Global terhadap Pasar Crypto
Data dari Statista menunjukkan bahwa adopsi blockchain di berbagai negara semakin meningkat.
Ini menciptakan peluang baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam pasar yang berkembang ini.
Namun, dengan semakin banyaknya altcoin, persaingan di pasar juga semakin ketat.
Bagaimana Kompetisi di Pasar Crypto
Sifat yang sangat kompetitif tersebut membuat para investor, baik itu investor retail seperti kita atau investor level institusi seperti hedge fund atau venture capital, memiliki kompetensi yang jauh lebih tinggi.
Mereka ini memiliki strategi yang lebih advance supaya bisa memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya di pasar.
Cara Mengambil Keuntungan di Pasar Crypto
Kita lihat Cardano, misalkan. Jika kita beli di bawah dan tidak take profit, kita akan kembali ke harga entry.
Kita lihat Cardano, misalkan.
Jika kita beli di bawah sini, lalu di 2021 ada di atas, jika itu tidak kita take sama sekali profitnya, kita akan balik lagi ke harga entry-nya.
Jadi, sama saja kita hanya jadi cheerleader ketika pasar ini naik.
Karena karakter pasar crypto, saya tidak suka bilangnya Pump and Dump, tetapi saya bilangnya Boom and Bust.
Jadi, jika sudah dapat profit dalam jumlah yang sangat signifikan, please do consider to take profit.
Ambil profitnya, realisasikan keuntungannya, tariklah uangnya ke akun bank pribadi masing-masing, dan belikan sesuatu untuk me-reward diri kalian.
Karakter pasar crypto membuat kita harus mengambil profit ketika sudah mendapatkan keuntungan signifikan.
Jika tidak, kita bisa mengalami kerugian besar, seperti yang terjadi pada Terra Luna.
Pentingnya Take Profit di Pasar Crypto
Mengambil keuntungan adalah langkah penting dalam investasi.
Jika kita tidak mengambil profit, kita berisiko kehilangan semua keuntungan yang telah kita peroleh. Ini adalah pelajaran berharga yang harus diingat oleh setiap investor.
Kesulitan dalam Scalping di Pasar Crypto
Banyak orang bertanya apakah pasar crypto cocok untuk mereka. Compounding di pasar crypto jauh lebih sulit daripada di saham.
Jika kita beli saham blue chip, kita bisa berharap untuk mendapatkan keuntungan eksponensial.
Namun, di crypto, altcoin yang pernah juara mungkin tidak akan bertahan lama.
Data dan Peluang di Pasar Crypto
Jika kita bisa merotasikan investasi dengan tepat, kita bisa memperoleh gains yang lebih tinggi daripada standar pasar. Ada resiko dimana mungkin jaringannya sudah tidak eksis lagi, atau mungkin ada altcoin baru yang lebih canggih lagi.
Itulah kenapa jika teman-teman beli saham yang tepat, blue chip di dalam negeri atau di luar negeri, itu ada putaran yang mana membuat gain-nya ini bisa eksponensial.
Tetapi di crypto, ini kadang diputus. Jika teman-teman tidak take profit di top of the cycle untuk kemudian teman-teman rotasikan, jadi harus seksama. Mau tidak mau, harus take profit.
Disini kita harus bisa memilih naratif dan timing yang tepat untuk entry dan exit.
Loncat Naratif di Pasar Crypto
Apa itu maksudnya loncat naratif? Dari special computing, loncat ke AI, loncat ke RWA, loncat ke privacy, CBDC, cyber security.
Tetapi apakah capek loncat-loncat tersebut?
Pasti capek, karena ini durasinya tidak selamanya.
Ketika teman-teman berspekulasi di altcoin, ini yang harus saya jelaskan ke teman-teman dengan gamblang dan terbuka.
Sangat impossible jika kamu mau hold altcoin selamanya.
Itu saya bilang bukan ide yang bagus.
Setiap naratif itu selalu punya umurnya sendiri, ya punya usia eksisnya sendiri.
Tidak bisa satu naratif tertentu itu bisa bertahan sampai 2 tahun, 4 tahun, atau mungkin sampai 14 tahun, dan seterusnya.
Karena teknologi dari setiap naratif yang ada itu juga selalu berkembang.
Trading Berdasarkan Data Historis Naratif Koin di Pasar Crypto
Trading berdasarkan data historis naratif di pasar crypto, berdasarkan historical data naratif di pasar crypto itu biasanya pump hanya sekitar 2 bulan sisanya dump.
Contoh Koin Metaverse 2 bulan, Koin Chinese narrative 2 bulan, DeFi yang paling lama 4 bulan, Koin Solana naratif BRC 2 dan juga 3 bulan.
Jadi, teman-teman harus pahami bahwa teman-teman harus merotasikan secara aktif uang yang teman-teman miliki, capital yang teman-teman miliki, portofolio yang teman-teman miliki dari satu naratif ke naratif yang lain.
Jadi, tidak hanya harus tepat memilih naratifnya, tetapi juga tepat memilih koinnya dan juga tepat kapan exit-nya.
Ini yang membuat crypto jauh lebih sulit, jauh lebih kompetitif.
Risiko dan Keuntungan di Pasar Crypto
Jadi, selalu imbang antara risiko dan juga tingkat keuntungan yang mungkin teman-teman dapatkan.
Satu hal yang saya sering dengar dari para pro player di pasar bahwa beating atau timing the market, ya beating the market dan timing the market itu basically hampir sama. Itu hampir sesulit berlaga di Olimpiade.
Di dunia yang serba tidak waras seperti ini, kadang teman-teman juga harus memilih antara jadi Mister Perfect, ya orang yang perfectly timing everything, atau hanya jadi Mr. Average.
Ya, at least saya bisa kalahin indeks, ya kalahin inflasi. Ya sudah, saya cukup, saya happy dengan gains yang saya miliki.
Merotasi Investasi di Pasar Crypto
Merotasi investasi dari satu koin ke koin lain berdasarkan tren pasar adalah strategi yang efektif.
Ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan pergerakan harga dan mendapatkan keuntungan maksimal.
5 Cara Memperoleh Entry yang Baik di Pasar Crypto
Untuk memperoleh entry yang baik, gunakan time frame yang besar.
Ini membantu kita mendapatkan analisis yang lebih valid.
Selain itu, split entry menjadi beberapa bagian untuk mengurangi risiko.
1. Gunakan Time Frame Besar
Di sini saya akan jelaskan elemen apa saja secara teknikal yang mendukung entry, ya mendukung suatu kemungkinan untuk melakukan pembelian.
Nah, ini teman-teman bisa menggunakan order block, ya terutama di time frame yang besar.
2. Split Entry
Jika kita ingin mengalokasikan dana, sebaiknya bagi menjadi beberapa entry. Ini membantu kita menghindari kerugian besar jika harga turun.
Di sini akan saya jelaskan mengapa sangat penting untuk mengetahui entry yang tepat, ya atau saat yang tepat untuk melakukan pembelian.
Ini adalah fenomena di mana market itu tidak akan naik dengan tegak lurus. Jadi, ekspektasinya orang itu dari titik sini ke titik sini, ya langsung to the moon.
Padahal akan selalu ada yang namanya koreksi atau retracement.
Harga naik, turun, baru naik lagi. Oke, itulah mengapa sangat penting jangan masuk ketika harga itu sudah naik.
Tunggu retracement, tunggu koreksi, baru teman-teman build position.
Masuk di sini untuk bisa manifest keuntungan ketika harga ini naik.
Kenapa? Karena jika di sini drop pertama dari segi psikologis, ya kamu tidak tenang.
Oke, waduh kok minus? Ini portofolio saya, harusnya saya baru masuk di sini.
Supaya apa? Setelah saya masuk, ini baru saya lihat hijau. Enggak, saya masuk, ya yang saya lihat ini merah.
Ini sangat berpengaruh ke psikologis yang teman-teman miliki. Dan kadang, ya entry yang lebih tepat ini bisa membuat kita memperoleh koin yang lebih banyak.
Jika di sini harganya di dua, ini drop dulu 50%, ya mending beli di sini dulu. Ya beli di satu. Supaya apa? Ya teman-teman bisa dapat profit yang lebih banyak.
Jika koinnya lebih banyak, jika teman-teman punya 100 dolar, ya beli di dua, ini teman-teman hanya punya 50.
Tetapi jika di sini beli di satu, teman-teman punya 100 koin.
Itu dari perspektif mengapa sangat penting untuk mengetahui kapan harus melakukan pembelian.
Di sini saya akan jelaskan elemen apa saja secara teknikal yang mendukung entry, ya mendukung suatu kemungkinan untuk melakukan pembelian. Nah, ini teman-teman bisa menggunakan order block, ya terutama di time frame yang besar.
3. Order Block dan Indikator
Saya selalu sarankan teman-teman menggunakan order block.
Bahkan jika teman-teman tidak bisa mengidentifikasi order block, ya teman-teman bisa menggunakan indikator-indikator di berbagai platform trading yang teman-teman miliki.
Jadi, kasarannya, ya order block itu adalah tempat di mana para institusi besar ini melakukan pembelian.
Setiap kali candle ini membuat body yang besar seperti ini, di sini terbentuk yang namanya efficiency atau gap, dan kemudian harga itu akan memiliki chance untuk mendekati gap tersebut sebelum dia mengalami kenaikan.
Oke, teman-teman bisa perhatikan ya daily bullish order block atau weekly bullish order block di berbagai platform trading dan juga indikator yang teman-teman miliki.
Building position around those area, karena tidak ada jaminannya, ya dia di order block sini bouncing.
Bisa saja dia bouncing-nya di order block yang bawahnya. Itulah mengapa never rally on one entry, karena itu sangat impossible.
Balik lagi, timing the market is almost impossible. Oke, dan di sini, ya teman-teman bisa building entry round order block, ya karena ini adalah area yang diperhatikan oleh para market makers, ya para smart money, para big institution untuk mereka placing order mereka.
Jadi kita sebagai ikan kecil, ya harus ngikutin apa yang dilakukan oleh para smart money.
Ya, smart money, they are more smart than us, ya smarter than us. Jadi kita harus ngikut, ya apa yang mereka lakukan supaya kita tidak memperoleh kerugian.
Kita ikan kecil ikut renang bareng pausnya, jangan sampai dimakan sama pausnya.
4. Memanfaatkan Liquidity Heatmap
Nah, selanjutnya, teman-teman bisa memanfaatkan liquidity heatmap. Apa itu liquidity heatmap? Jadi saya sudah jelaskan ke teman-teman bahwa setiap jam, setiap 10 menit, itu selalu ada posisi yang terlikuidasi.
Jadi para smart money ini memperoleh keuntungan dengan cara apa? Melikuidasi posisi dari smart money yang lain.
Nah, dengan memperhatikan area di mana para smart money ini, ya yang paling banyak terlikuidasi, di mana itu kita bisa place ya position atau bet around those area. Kenapa?
Karena ada istilah yang namanya short squeeze, ya long squeeze, di mana harga itu bergerak berlawanan. Ya kan, karena ada posisi yang terlikuidasi.
Jadi ini bisa teman-teman jadikan gambaran ya untuk menaruh posisi order, ya atau pembelian.
Kapan harus membeli dengan memperhatikan di mana posisi likuidasi terbesar dari para pemain besar ini.
Oke, nah karena kita memahami bahwa market ini adalah tempat yang penuh dengan manipulasi, maka dari itu ketika kita memperhatikan suatu fase trading tertentu, ya atau pattern trading tertentu, kita juga bisa memperhatikan yang namanya the grab.
5. Area Manipulasi di Pasar
Ada keadaan di mana smart money ini menjebak dulu retail. Ya, yang saya bilang tadi, ya me-likuidasi banyak posisi di bawah sini.
Karena para smart money, ya pasti kalau mereka trade, ya entry di sini, ya ini pasti stop losses-nya, likuidasinya di sini.
Ini diambil dulu ya semuanya, baru kemudian dia reclaim di area sebelumnya.
Karena kemungkinan besar, ya posisi di sini semua likuidasinya sudah diambil oleh smart money lain yang memiliki posisi yang jauh lebih besar.
Sebenarnya sama, ya konsep dari the grab kemudian manipulation zone atau stop hunt. Kalian bisa sebut apapun, ya di sini juga manipulasi.
Ini adalah formasi Power of Three atau PO3 formation, di mana sering kali harga ini melakukan akumulasi di sini, ya ranging seperti yang ada sekarang, kemudian market drop.
Oke, inilah dimana pasar membentuk suatu area manipulasi.
Orang-orang ketika drop ini berpikir bahwa this is the end.
Oke, this coin will not going up again.
Tetapi apa yang terjadi? Harga mengalami yang namanya kenaikan.
Dan kenaikan ini, ya disebut sebagai distribusi.
Oke, akumulasi manipulasi distribusi.
Akumulasi di sini chopping around dulu, ya manipulasi drop, dan kemudian dia visaping naik ke atas.
Ini juga sering terjadi di market, ya Power of Three, PO3 formation.
Bisa teman-teman perhatikan juga.
Jadi biasanya, ya area manipulasi ini adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan entry.
Oke, teman-teman tadi sudah perhatikan ya berbagai elemen-elemen secara teknikal sebelum melakukan entry atau melakukan pembelian.
6 Waktu Kapan Harus Jual Aset Crypto yang Dibeli?
Setelah membeli, pertanyaannya adalah kapan harus jual. Jika kita tidak menjual, posisi kita tidak akan menjadi keuntungan. Penting untuk mengetahui kapan harus exit.
1. Menggunakan Forecast Projection
Forecast projection membantu kita mengidentifikasi potensi pergerakan harga berdasarkan pergerakan sebelumnya. Ini bisa membantu kita menentukan kapan harus exit.
Lakukan juga Identifikasi Top Kita bisa menggunakan diagonal line untuk mengidentifikasi potensi top harga. Garis vertikal bisa membantu kita melihat durasi pergerakan harga.
2. Psychological Resistance
Kadang, pelaku pasar menjual di area-area tertentu, seperti angka bulat. Ini bisa menjadi psychological resistance yang perlu diperhatikan.
3. Harmonic Resistance
Kemudian ketika harga ini sudah tembus ya di atas psychological resistance tertentu, ya ini ada yang namanya harmonic resistance. Ya, atau harga. Ya, biasanya dia tembus di area 1618, 2618, 3618. Ini bisa dijadikan suatu target, ya target untuk melakukan take profit atau penjualan ketika harga ini di area harmonic resistance-nya.
4. Bearish Order Block
Bearish order block terlihat di time frame yang lebih kecil. Ini adalah area di mana harga cenderung turun.
Memperhatikan area ini bisa membantu kita dalam pengambilan keputusan.
5. Kecilkan Time Frame Untuk Exit di Pasar Crypto
Oke, ini kebalikannya dengan beli. Jika teman-teman mau beli, besarin time frame-nya supaya teman-teman tahu mana area terbaik untuk membeli. Tetapi kalau mau jual, itu malah kebalikannya.
Ya, kecilkan time frame. Supaya apa? Di time frame-time frame kecil itu selalu ada pertanda, entah itu volume penjualan yang spiking di H4, atau itu misalkan ya candle bearish di M15.
Oke, kamu lihat shooting star di M15, and so on. Oke, kalau kamu kecilkan time frame-nya, kamu bisa identifikasi adanya ya potensi penjualan.
Ya, ini bisa teman-teman jadikan ya identifikasi untuk melakukan yang namanya exit atau close posisi, melakukan penjualan.
6. Split Exit
Kemudian ya split exit menjadi beberapa. Tadi kan ada entry grid, ini juga ada exit grid. Misalkan di area supply tertentu, area penjualan tertentu, resistance tertentu. Ya, teman-teman bagilah ya penjualannya.
Misalkan asit grid pertama 25%, ya kemudian kedua 50%, 75%, dan 100%.
Jadi, kalau sudah hit di posisi keempat, teman keluar 100% posisinya. Ya, jadi enggak ada yang namanya, "Oke, saya exit yang paling top."
Enggak. Identifikasi kapan kamu harus melakukan penjualan, dan sudah cukup.
Kemudian, ya saya lebih suka teman-teman ini agresif pembelian di awal. Dan terakhir ini sudah bisa jual semua atau enggak punya barang sama sekali.
Saya selalu percaya karakter market crypto itu tadi kan yang cepat.
Ya, naratif hanya dua sampai 4 bulan.
Waktu Beli dan Waktu Jual di Pasar Crypto
Jadi, enggak masuk akal menurut saya kalau kamu itu membeli lebih dari 1 bulan. Akumulasi itu maksimal 1 bulan.
Misalkan kamu akumulasi, ya tiga kali. Ya, beli. Ya, dalam 1 bulan, ya beli, beli, beli, beli.
Harapannya next month, ya teman-teman sudah bisa yang namanya ya melakukan moonbag strategy.
Kemudian di bulan selanjutnya, ini sudah bisa ada proyeksi untuk menjual semuanya. Jadi, agresif di awal, ya menjadi less agresif di akhir. Jangan kebalikannya.
Ya, di awal enggak terlalu agresif, baru terakhir nambah-nambah pembelian.
Tetapi ini sudah masuk top.
Ya, harga sudah parabolik, naratif sudah mau selesai.
Penutup
Dengan semua informasi ini, harapannya kita bisa lebih memahami kapan harus membeli dan kapan harus menjual di pasar crypto.
Berikut sharing ilmu dan pengalaman di pasar crypto oleh Kalimasada dari Akademi Crypto.
FAQ tentang Mengetahui Kapan Harus Beli dan Kapan Harus Jual di Pasar Crypto
Kapan Sebaiknya Menjual Koin Kripto?
Sebaiknya menjual koin kripto ketika harga mengalami kenaikan signifikan, idealnya saat harga sudah naik dua kali lipat.
Selain itu, jika aset tidak menunjukkan perkembangan atau mengalami penurunan terus-menerus, segera lepaskan untuk menghindari kerugian lebih besar.
Jika kamu berencana untuk berinvestasi di aset lain yang lebih menguntungkan, pertimbangkan untuk menjual juga.
Bagaimana Cara Mengetahui Kapan Harus Membeli Kripto?
Waktu terbaik untuk membeli kripto adalah pada hari Senin, ketika permintaan biasanya menurun.
Hindari membeli pada tanggal gajian, karena permintaan cenderung meningkat.
Kamu juga bisa membeli saat harga mengalami penurunan, menggunakan strategi dollar-cost averaging untuk meminimalkan risiko.
Kapan Jam Trading Crypto?
Pasar crypto beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ini berarti kamu dapat melakukan trading kapan saja, tanpa batasan waktu.
Namun, beberapa trader lebih suka melakukan transaksi pada jam tertentu, seperti saat pasar mengalami volatilitas tinggi, biasanya pada malam hari atau akhir pekan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi
Youtube Akademi Crypto, Kapan Waktu Membeli Crypto yang Tepat, Diakses 27 November 2024
Penulis: IN
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.