CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar dari Perancis

Bittime - CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis atas tuduhan mendukung penyebaran konten berbahaya dan perdagangan narkoba. Telegram membantah tuduhan ini, meningkatkan perdebatan global tentang privasi, kebebasan berbicara, dan tanggung jawab platform online.

CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar dari Perancis

Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap pada 24 Agustus di Prancis. Pemerintah menuduhnya melakukan pelanggaran berat terkait aplikasinya, Telegram. 

Ini termasuk mendukung penyebaran konten berbahaya dan mendukung perdagangan narkoba. Dia ditangkap di bandara di dekat Paris, tetapi setelah membayar €5 juta, dia dibebaskan. Dia masih tidak dapat meninggalkan Prancis untuk saat ini.

Bagaimana dengan Nasib Telegram?

Terlepas dari masalah hukum ini, Telegram tetap populer, terutama di negara-negara dengan kebebasan berbicara yang terbatas. 

Kasus ini dapat berdampak pada masa depan Telegram dan perdebatan tentang privasi, kebebasan berbicara, dan tanggung jawab platform online.

Baca Juga: Cheat Rocky Rabbit Easter Egg 29 Agustus, Cara Mudah Dapatkan Hadiah!

Respon Telegram Terhadap Kasus Pavel Durov

Semua tuduhan tersebut dibantah Telegram. Mereka menyatakan bahwa mereka mengikuti standar dan hukum industri. 

Perusahaan percaya bahwa tidak adil untuk menyalahkan platform karena beberapa orang menyalahgunakannya. 

Durov sebelumnya telah menghadapi tekanan serupa, terutama dari pemerintah Rusia atas VKontakte, sebelum mendirikan Telegram pada tahun 2013.

Tanggapan Seputar Tertangkapnya Pavel Durov

Penangkapan tersebut memicu banyak tanggapan di seluruh dunia. Ada sejumlah orang di Rusia yang percaya tuduhan tersebut bersifat politis. 

Telegram dikenal karena mendukung kebebasan berpendapat, yang mendapat tanggapan yang berbeda. Misalnya, meskipun Telegram dilarang di Iran, pemimpin Iran memuji Prancis atas peraturan internetnya yang ketat.

Kesimpulan

Kontroversi di seluruh dunia terjadi setelah penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov, di Prancis, terutama terkait tuduhan mendukung penyebaran konten berbahaya dan perdagangan narkoba. 

Durov masih dilarang meninggalkan Prancis meskipun dia dibebaskan setelah membayar jaminan, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Telegram dan dampaknya terhadap kebebasan berbicara dan privasi online.

Telegram menolak semua tuduhan dan mengklaim bahwa mereka bekerja sesuai dengan undang-undang. Kasus ini meningkatkan perdebatan tentang tanggung jawab platform digital dan peran pemerintah dalam mengatur ruang online.

Terutama di negara-negara dengan kebebasan berbicara yang terbatas. Reaksi yang berbeda, khususnya dari Rusia dan Iran, menunjukkan kompleksitas masalah ini di tingkat global.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.