CEO Telegram Tidak Tahu Alasan Penangkapan Dirinya

Bittime – CEO Telegram, Pavel Durov, kembali ke platform pesan tersebut pada hari Kamis, mengatakan dalam sebuah postingan panjang bahwa dia terkejut telah ditangkap.

Pavel Durov juga diwawancarai oleh pihak berwenang Prancis kurang dari dua minggu lalu dalam sebuah penyelidikan yang telah memicu perdebatan tentang kebebasan berbicara dan aktivitas kriminal online.

Pavel Durov Dibebaskan dengan Jaminan

Durov ditangkap di sebuah bandara Paris di tengah penyelidikan atas dugaan pelanggaran terkait aktivitas kriminal di Telegram, menurut jaksa penuntut Prancis.

Dia kemudian dibebaskan dari tahanan polisi dengan jaminan sebesar $5,56 juta saat penyelidikan berlangsung.

Telegram, yang menurut Durov memiliki 950 juta pengguna, digunakan sebagai alat pesan sehari-hari dan juga sebagai cara untuk menghindari pemerintah yang otoriter - tetapi kelompok supremasi kulit putih dan ISIS juga menyukainya.

Jaksa penuntut juga sedang menyelidiki Durov atas dugaan "tindakan kekerasan" terhadap anaknya di Swiss.

Baca Juga: Ethereum spot ETF Miliki Total US$152,700 Arus Keluar Bersih

Telegram: Perlindungan Pengguna dari Otoriter

Dalam postingan Telegram pada hari Kamis, Durov mengakui bahwa "peningkatan mendadak" dalam pengguna aplikasi tersebut menyebabkan masalah pertumbuhan yang membuatnya lebih mudah bagi penjahat untuk menyalahgunakan platform tersebut.

"Itulah sebabnya saya menjadikan tujuan pribadi saya untuk memastikan kami secara signifikan meningkatkan hal-hal dalam hal ini. Kami telah memulai proses itu secara internal, dan saya akan membagikan lebih banyak detail tentang kemajuan kami kepada Anda segera," kata Durov.

Durov mengatakan bahwa tujuan aplikasi tersebut adalah untuk melindungi pengguna dalam rezim otoriter. Durov mencatat bahwa aplikasi tersebut menolak menyerahkan "kunci enkripsi" ke Rusia, yang mengakibatkan pemblokiran di sana.

Aplikasi tersebut juga diblokir di Iran setelah menolak memblokir saluran yang digunakan oleh para pengunjuk rasa, katanya.

Pavel Durov: Telegram Bukan untuk Uang

"Kami siap meninggalkan pasar yang tidak kompatibel dengan prinsip-prinsip kami, karena kami tidak melakukan ini untuk uang," kata Durov.

Pavel Durov juga mengatakan bahwa aplikasi tersebut telah pergi dalam kasus-kasus di mana "tidak dapat menyetujui dengan regulator suatu negara tentang keseimbangan yang tepat antara privasi dan keamanan."

Durov membantah langkah pihak berwenang Prancis untuk menahannya secara pribadi.

"Jika sebuah negara tidak senang dengan layanan internet, praktik yang mapan adalah memulai tindakan hukum terhadap layanan itu sendiri," katanya. 

"Menggunakan hukum dari era pra-smartphone untuk menuntut seorang CEO dengan kejahatan yang dilakukan oleh pihak ketiga di platform yang dia kelola adalah pendekatan yang keliru."

Baca Juga: Update Terbaru DuckChain: Raih 1 Juta Pengguna dan Kabar Lainnya!

Dampak Penangkapan Terhadap Telegram

Penangkapan Pavel Durov oleh pihak berwenang Prancis telah menimbulkan kontroversi besar di dunia teknologi dan kebebasan berbicara. Banyak yang menilai tindakan ini sebagai serangan terhadap kebebasan internet dan privasi pengguna.

Meskipun Durov telah dibebaskan dari tahanan, penangkapannya dapat memiliki dampak jangka panjang pada Telegram. Beberapa potensi dampak negatif antara lain:

- Ketidakpercayaan Pengguna: Pengguna mungkin merasa kurang percaya terhadap Telegram jika platform ini dianggap sebagai target pemerintah.
- Tekanan Regulasi: Pemerintah mungkin meningkatkan pengawasan terhadap Telegram untuk memastikan platform ini tidak digunakan untuk aktivitas ilegal.
- Dampak Finansial: Penangkapan Durov dapat mempengaruhi investasi dan pendanaan untuk pengembangan Telegram.

Masa Depan Telegram

Meskipun menghadapi tantangan, Telegram masih memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi masa depan Telegram:

- Inovasi: Telegram dapat terus berinovasi untuk tetap menarik bagi pengguna, seperti menambahkan fitur-fitur baru atau meningkatkan keamanan platform.
- Kemitraan Strategis: Kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar dapat membuka peluang baru bagi Telegram.
- Adopsi Massal: Jika Telegram berhasil menarik lebih banyak pengguna, hal ini dapat meningkatkan nilai platform dan token TON.

Baca Juga: Cara Main Lost Dogs Telegram dan Hadiah Kripto Gratis

Kesimpulan

Penangkapan Pavel Durov merupakan peristiwa penting yang dapat mempengaruhi masa depan Telegram.

Meskipun menghadapi tantangan, Telegram masih memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.

Namun, masa depan platform ini akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan dan terus berinovasi.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. 

Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.