Debut Airdrop GRASS Gagal Total Buntut Phantom Wallet Eror karena Permintaan Membludak
2024-10-29Bittime - Peluncuran airdrop GRASS gagal total setelah Phantom Wallet (wallet utama Solana) mengalami gangguan teknis.
Permintaan yang membludak dari para pengguna untuk mengklaim token GRASS menyebabkan downtime selama hampir tiga jam.
Hal tersebut membuat banyak pengguna kehilangan akses terhadap saldo mereka dan mengalami kesulitan dalam bertransaksi.
Phantom Wallet, yang menjadi alat utama bagi komunitas Solana untuk menyimpan dan mengelola aset digital, mengonfirmasi bahwa meskipun terdapat ketidakakuratan saldo yang ditampilkan, dana pengguna tetap aman.
Namun, insiden ini memperlihatkan tantangan operasional serius di tengah momen krusial bagi komunitas kripto Solana.
Distribusi Besar-besaran Token GRASS dengan Tantangan Teknis
Airdrop GRASS menjadi sorotan karena mendistribusikan 10% dari total pasokan token kepada para peserta.
Dengan lebih dari 2 juta pengguna berusaha untuk mengklaim dan memperdagangkan token tersebut secara bersamaan, sistem Phantom Wallet mengalami kelebihan beban.
Berdasarkan data dari SolanaFloor, ini adalah airdrop terbesar dalam sejarah Solana dari segi partisipasi pengguna.
Proyek GRASS sendiri didesain untuk memberikan insentif kepada pengguna yang berbagi bandwidth internet yang tidak terpakai.
Airdrop ini menjadi cara bagi jaringan GRASS untuk memperkenalkan tokennya ke pasar dan memanfaatkan kapasitas pengguna untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).
Token GRASS juga sudah terdaftar di berbagai bursa kripto ternama, seperti Bybit, Bitget, KuCoin, Bittime, dan Crypto.com.
Baca Juga: Intip Jawaban Major Durov’s Puzzle Daily Combo 29 Oktober!
Permasalahan Phantom Wallet dan Respons dari Tim
Masalah pada Phantom Wallet dimulai sekitar pukul 20.36 WIB, hanya beberapa menit setelah klaim GRASS token dibuka.
Pengguna segera melaporkan bahwa saldo mereka tidak muncul dengan benar, dan beberapa di antaranya bahkan tidak bisa menyelesaikan transaksi.
Downtime ini berlangsung hingga 23.20 WIB, di mana layanan kembali normal setelah hampir tiga jam terganggu.
Dalam sebuah pernyataan di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Phantom meminta pengguna untuk “mengabaikan simulasi error” dan mencoba menggunakan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk menyelesaikan transaksi jika diperlukan.
Mereka juga berjanji untuk memantau situasi secara aktif dan mengambil langkah pencegahan agar masalah serupa tidak terulang.
Meski ini bukan pertama kalinya Phantom mengalami kendala, tercatat 12 insiden backend utama sepanjang tahun 2024, masalah kali ini terjadi pada momen penting bagi ekosistem Solana, yakni saat airdrop GRASS berlangsung.
Dampak Bagi Pergerakan Harga GRASS
Sejak peluncuran, harga GRASS menunjukkan fluktuasi tajam. Satu jam setelah debutnya, harga token turun hingga 28% menjadi $0,65 (Rp10.205).
Namun, harga tersebut segera pulih 9% dan kembali ke level $0,71 (Rp11.147) saat artikel ini ditulis.
Meski Phantom Wallet mengalami gangguan, jaringan Solana tetap beroperasi secara penuh tanpa downtime.
Ini menunjukkan bahwa permasalahan hanya terjadi pada platform Phantom dan bukan pada infrastruktur inti Solana.
Aktivitas tinggi di ekosistem Solana bahkan berhasil menghasilkan biaya jaringan mencapai $2,54 juta (Rp39,878 miliar) dalam sehari. Ini melampaui Ethereum yang mencatat $2,07 juta (Rp32,499 miliar) dalam periode yang sama.
Lonjakan aktivitas ini juga tercermin pada platform pertukaran terdesentralisasi Solana, yaitu Raydium. DEX ini menghasilkan $3,41 juta (Rp53,537 miliar) dalam biaya transaksi dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Bocoran Bird Ton Daily Combo 29 Oktober, Ini Jawabannya!
Kronologi Downtime dan Pelajaran bagi Komunitas Kripto
Insiden Phantom Wallet ini menyoroti pentingnya ketahanan infrastruktur dompet digital dalam menghadapi lonjakan aktivitas pengguna.
Phantom melaporkan bahwa downtime kali ini merupakan insiden kedua pada bulan Oktober, setelah gangguan singkat selama 8 menit pada 3 Oktober lalu.
Meski demikian, komunitas Solana tetap menunjukkan kepercayaan terhadap platform ini. Hingga April 2024, Phantom mencatat lebih dari 7 juta pengguna, menjadikannya salah satu dompet paling populer di ekosistem Solana.
Kesimpulan
Airdrop GRASS seharusnya menjadi momen perayaan bagi komunitas Solana. Tetapi, distribusi airdrop ini malah diwarnai dengan masalah teknis yang memicu kekecewaan.
Meski demikian, kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi pengembang dan komunitas kripto tentang pentingnya kesiapan infrastruktur dalam menghadapi permintaan tinggi.
Phantom Wallet telah berjanji untuk meningkatkan layanan dan mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan.
Bagi pengguna, penting untuk tetap waspada dan aktif mengikuti perkembangan terkini agar tidak melewatkan peluang di dunia kripto yang bergerak cepat.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.