Kenapa DeepSeek AI Lebih Efisien dari GPT-4? Ini Penjelasannya!
2025-01-31Bittime - DeepSeek AI, startup kecerdasan buatan asal Tiongkok berhasil menciptakan model yang diklaim 30 kali lebih efisien dibandingkan GPT-4.
Dengan investasi hanya $5,6 juta, DeepSeek AI mampu menekan biaya operasional dan menghadirkan alternatif yang lebih murah bagi pengguna AI.
Tak heran, kemunculan platform ini membuat raksasa teknologi Amerika kehilangan hampir $1 triliun dalam kapitalisasi pasar. Lalu, kenapa DeepSeek AI lebih efisien dari GPT-4? Baca artikel ini untuk mengetahui selengkapnya!
Awal Kepopuleran DeepSeek AI
DeepSeek AI didirikan pada Mei 2023 di Hangzhou, kota yang dikenal sebagai pusat e-commerce di Tiongkok. Startup ini lahir dari perusahaan High-Flyer yang memiliki pengalaman panjang di bidang pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
High-Flyer telah mengembangkan superkomputer Fire-Flyer I dan II yang digunakan dalam pelatihan model AI sejak 2020.
Pada November 2023, DeepSeek AI meluncurkan model pertamanya yang langsung dibandingkan dengan GPT-4 karena performanya yang sebanding.
Model ini ditawarkan secara gratis untuk penelitian dan penggunaan komersial sehingga membuat model ini semakin menarik di pasar AI.
Baca Juga: 18 Fakta DeepSeek AI yang Perlu Kamu Ketahui
Perbandingan Biaya DeepSeek AI vs GPT-4
Salah satu faktor utama yang membuat DeepSeek AI lebih menarik daripada GPT-4 adalah efisiensi biaya.
DeepSeek AI hanya mengenakan biaya $2,19 untuk memproses satu juta token, jauh lebih murah dibandingkan OpenAI yang mematok harga $60 untuk volume yang sama.
Kebijakan harga yang kompetitif ini memaksa perusahaan seperti ByteDance, Tencent, Baidu, dan Alibaba untuk menurunkan tarif layanan AI mereka agar bisa tetap bersaing.
Teknologi DeepSeek AI
Model terbaru DeepSeek AI, DeepSeek-R1, mengandalkan reinforcement learning dan metode "cold start" untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan matematika, pemrograman, dan penalaran logis.
Salah satu fitur unggulannya adalah "Chain of Thought," yang memungkinkan model untuk memecah tugas kompleks menjadi beberapa langkah kecil, memeriksa kesalahan di setiap tahap, dan memberikan jawaban yang lebih akurat.
Pendekatan ini meniru cara berpikir manusia dan membuat DeepSeek AI lebih cerdas dalam menyelesaikan masalah. Model ini juga dilatih menggunakan 2048 akselerator Nvidia H800 dengan konsumsi sekitar 2,788 juta jam GPU.
Selain itu, DeepSeek AI juga menerapkan teknologi Multi-Token Prediction dan FP8 untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat keras tanpa meningkatkan kebutuhan komputasi secara signifikan.
Baca Juga: Prediksi Harga XRP Menurut DeepSeek AI Hingga Akhir Tahun 2025
Skema Efisiensi Model DeepSeek AI
DeepSeek AI memiliki arsitektur dengan 671 miliar parameter, tetapi hanya 37 miliar parameter yang aktif dalam satu kali proses.
Hal ini berkat teknologi Mixture of Experts (MoE), yang memungkinkan model AI untuk tetap scalable tanpa meningkatkan biaya operasional secara proporsional.
Salah satu inovasi menarik lainnya adalah metode Group Relative Policy Optimization (GRPO). Metode ini memungkinkan model AI untuk berlatih tanpa membutuhkan "kritikus" sehingga meningkatkan efisiensi pembelajaran secara drastis.
Pendekatan ini mirip dengan terobosan yang dilakukan Google DeepMind dengan AlphaZero dalam permainan catur dan Go.
Reaksi terhadap DeepSeek AI
Kesuksesan DeepSeek AI mendapat sorotan dari berbagai pihak. Pavel Durov, pendiri Telegram, mengaitkan keberhasilan model ini dengan sistem pendidikan Tiongkok yang menekankan kompetisi ketat, terutama dalam bidang matematika dan pemrograman.
Menurut Pavel Durov, keunggulan akademik ini memberi keuntungan kompetitif bagi pengembang AI di Tiongkok.
Sementara itu, beberapa pakar skeptis terhadap klaim efisiensi DeepSeek AI. CEO Scale AI, Alexander Wang, menduga bahwa DeepSeek AI memiliki sekitar 50.000 chip Nvidia H100, yang melanggar aturan ekspor AS.
Jika klaim ini benar, maka biaya pengembangan DeepSeek V3 jauh lebih besar dari angka $5,6 juta yang mereka umumkan.
Baca Juga: DeepSeek AI Trending, Hati-Hati Banyak Token Scam!
Kontroversi DeepSeek AI
Meski begitu, DeepSeek AI juga menghadapi kritik terkait transparansi dan privasi data. Model R1 diduga memiliki sistem penyensoran terhadap topik sensitif seperti Tiananmen dan hak asasi manusia di Tiongkok.
Selain itu, kebijakan penyimpanan data yang berbasis di Tiongkok memunculkan kekhawatiran terkait keamanan informasi pengguna di luar negeri.
Selain itu, keterlibatan DeepSeek AI dalam pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintah Tiongkok menimbulkan spekulasi bahwa proyek ini mendapat dukungan dari pemerintah dalam upaya mencapai kemandirian teknologi.
Jika benar, ini bisa menjadi strategi untuk menghindari sanksi perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Pengaruh DeepSeek AI China Terhadap Market Crypto, Ini Dampaknya!
DeepSeek AI vs GPT-4: Persaingan AI Semakin Ketat
Dengan meningkatnya daya saing DeepSeek AI, pasar AI global memasuki era baru. OpenAI masih menjadi pemimpin industri, tetapi inovasi dari DeepSeek AI telah mengubah dinamika kompetisi.
Perusahaan seperti Meta bahkan mulai menganalisis model AI dari Tiongkok untuk mengembangkan teknologi mereka sendiri.
DeepSeek AI menunjukkan bahwa pendekatan berbasis efisiensi dan optimasi bisa menjadi strategi unggul dalam pengembangan AI, dibandingkan hanya mengandalkan peningkatan kekuatan komputasi seperti yang dilakukan banyak perusahaan Barat.
Jika tren ini berlanjut, persaingan antara kecerdasan buatan Tiongkok dan Amerika akan semakin ketat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bitcoin Down Hari Ini, Apakah Disebabkan oleh DeepSeek AI?
FAQ DeepSeek AI
Apa itu DeepSeek AI?
DeepSeek AI adalah kecerdasan buatan asal Tiongkok yang menawarkan solusi AI canggih dengan biaya lebih murah dan efisiensi tinggi, bahkan mampu bersaing dengan AI populer seperti OpenAI dan Google DeepMind.
Apakah DeepSeek AI Hanya Digunakan di Tiongkok?
Tidak, meskipun DeepSeek AI dikembangkan di Tiongkok, teknologi ini memiliki potensi untuk digunakan secara global. Popularitasnya yang meningkat menunjukkan daya tariknya di pasar internasional.
Bagaimana Cara Menghindari Token Scam DeepSeek AI?
Selalu lakukan riset sebelum berinvestasi dan gunakan platform seperti Uniswap atau DexScreener untuk mengecek kredibilitas suatu token.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi
Coin Paper, DeepSeek Has Disrupted The Market: Why Chinese AI Turned Out To Be 30 Times More Efficient Than GPT-4, diakses pada 31 Januari 2025.
Penulis: IPR
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.
.png)
.png)