Delisting Crypto: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

2025-01-13

Delisting Crypto Pengertian, Sejarah, dan Contohnya.

BittimeIstilah delisting sering kali muncul akhir-akhir ini. Tetapi, tidak banyak yang benar-benar memahami apa arti dan dampaknya terhadap aset digital yang diperdagangkan. 

Pelajari pengertian, sejarah, dan contoh delisting dalam aset kripto yang perlu kamu diketahui di artikel ini, yuk!

Delisting crypto merujuk pada penghapusan sebuah cryptocurrency dari daftar perdagangan di bursa atau exchange. 

Ini adalah proses yang memengaruhi likuiditas dan nilai sebuah cryptocurrency dan menciptakan banyak kekhawatiran bagi investor yang memiliki aset tersebut. 

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai pengertian delisting, sejarahnya, serta beberapa contoh yang terjadi dalam dunia cryptocurrency.

lucky draw 15 juta.webp

Apa Itu Delisting?

Secara sederhana, delisting adalah proses penghapusan sebuah cryptocurrency dari platform perdagangan. 

Ketika sebuah bursa memutuskan untuk tidak lagi menyediakan cryptocurrency tertentu untuk diperdagangkan, maka cryptocurrency tersebut akan dihapus dari daftar aset yang tersedia. 

Alasan di balik delisting bisa bermacam-macam, mulai dari penurunan volume perdagangan, masalah keamanan, hingga isu regulasi.

Proses delisting dapat berdampak cukup besar bagi para pemegang aset tersebut. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah penurunan harga cryptocurrency yang dihapus, karena dengan delisting, likuiditasnya akan berkurang. 

Aset yang dihapus akan lebih sulit untuk dibeli atau dijual, yang pada gilirannya dapat menurunkan minat investor. Selain itu, delisting bisa menandakan adanya masalah pada cryptocurrency tersebut, baik dari segi keamanan, legalitas, ataupun kredibilitas proyeknya.

Baca juga: Perbandingan Sentimen Bitcoin vs Altcoin: Mana yang Bakal Pump Tinggi?

Sejarah Delisting

Meskipun istilah delisting lebih dikenal dalam pasar saham, konsep ini sudah ada sejak akhir abad ke-18. Pada dasarnya, bursa saham telah menghapus sekuritas atau saham tertentu yang dianggap tidak memenuhi persyaratan perdagangan atau tidak menarik bagi investor. 

Begitu juga dalam dunia cryptocurrency, delisting menjadi bagian dari dinamika pasar di mana bursa berusaha untuk menjaga agar aset yang diperdagangkan tetap relevan dan aman.

Delisting pertama kali muncul dalam konteks crypto ketika bursa mulai memperkenalkan aturan dan kebijakan yang lebih ketat mengenai aset yang boleh diperdagangkan. 

auto earn.webp

Seiring berkembangnya regulasi terkait mata uang digital di berbagai negara, bursa kripto mulai melakukan delisting untuk menjaga kepatuhan terhadap hukum dan juga meningkatkan kredibilitasnya. 

Dengan meningkatnya perhatian terhadap keamanan dan transparansi dalam dunia crypto, banyak bursa yang memilih untuk menghapus cryptocurrency yang tidak lagi memenuhi standar tertentu.

Contoh Delisting Aset Crypto

Beberapa bursa besar, seperti Binance dan Coinbase, pernah melakukan delisting terhadap sejumlah cryptocurrency. Berikut ini adalah beberapa contoh yang terkenal:

1. Delisting karena Volume Perdagangan yang Rendah

Cryptocurrency yang memiliki volume perdagangan rendah akan kesulitan untuk mendapatkan likuiditas yang dibutuhkan untuk berfungsi secara efektif. 

Sebagai contoh, sebuah bursa mungkin memutuskan untuk menghapus koin dengan volume perdagangan yang rendah. Ini bertujuan agar lebih fokus pada koin yang lebih populer dan banyak diperdagangkan. 

Ini sering terjadi pada koin-koin yang tidak memiliki komunitas besar atau tidak mendapatkan perhatian dari pengembangnya.

Baca juga: Cara Jual NFT di OpenSea, Ubah Foto Menjadi NFT!

2. Delisting karena Isu Keamanan

Beberapa cryptocurrency terpaksa dihapus dari bursa karena masalah keamanan. Misalnya, jika ada celah besar dalam sistem keamanan blockchain atau jika aset tersebut terlibat dalam serangan cyber, maka bursa dapat melakukan delisting untuk melindungi penggunanya dari potensi kerugian yang lebih besar.

3. Delisting karena Masalah Regulasi

Isu regulasi juga menjadi alasan utama mengapa sebuah cryptocurrency bisa dihapus dari bursa. 

Sebagai contoh, jika cryptocurrency tertentu terbukti melanggar hukum terkait anti pencucian uang (AML) atau peraturan sekuritas, bursa akan terpaksa melakukan delisting untuk mematuhi hukum yang berlaku. 

Negara-negara dengan regulasi ketat, seperti Amerika Serikat dan Eropa, memiliki kebijakan yang lebih cenderung menghapus aset-aset yang tidak sesuai dengan peraturan.

4. Delisting karena Gagal dalam Proyeknya

Ada kalanya sebuah cryptocurrency mengalami penurunan karena kegagalan proyek atau karena pengembangnya menghentikan pengembangan lebih lanjut. 

Contoh yang jelas adalah ketika proyek yang mendasari cryptocurrency tidak lagi aktif, atau ketika pengembangnya tidak memperbarui kode atau melanjutkan roadmap mereka. 

Bursa kripto kemudian memilih untuk menghapus cryptocurrency tersebut dari platformnya.

Baca juga: Rekomendasi 7 Memecoin Trump Bulan Januari 2025: Hold yang Mana Nih?

Kesimpulan

Delisting crypto adalah proses yang terjadi ketika sebuah cryptocurrency dihapus dari sebuah bursa perdagangan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti volume perdagangan rendah, masalah keamanan, isu regulasi, atau bahkan kegagalan proyek. 

Bagi investor, delisting dapat menyebabkan berkurangnya likuiditas dan menurunnya nilai aset. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau kondisi pasar dan regulasi yang berlaku agar tidak terjebak dalam masalah yang disebabkan oleh delisting.

FAQ

Apa itu delisting crypto?

Delisting crypto adalah proses penghapusan sebuah cryptocurrency dari daftar perdagangan di bursa atau exchange, yang bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti masalah volume perdagangan atau regulasi.

Apa dampak delisting terhadap investor?

Delisting dapat mengurangi likuiditas cryptocurrency, menyulitkan investor untuk membeli atau menjual aset tersebut, dan bisa menurunkan harga cryptocurrency di pasar.

Apakah delisting hanya terjadi pada cryptocurrency yang buruk?

Tidak selalu. Beberapa cryptocurrency mungkin delisting karena alasan teknis, seperti volume perdagangan yang rendah atau perubahan dalam regulasi, bukan karena kualitas atau potensi aset tersebut.

Cara Beli Crypto di Bittime

Cara Beli NEW.webp

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

Referensi 

Coinscan, What is Delisting?, diakses pada 13 Januari 2025.

Investopedia, Delisting: What It Means and How It Works for Stock Shares, diakses pada 13 Januari 2025.

 

Penulis: Y

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Daftar Isi
Apa Itu Delisting?
Sejarah Delisting
Contoh Delisting Aset Crypto
Kesimpulan
FAQ
Cara Beli Crypto di Bittime
Referensi 
Ramadan Referral
Auto Earn Ramadan