FTX Menolak Klaim Jump Trading untuk Ganti Rugi 800 Juta Token SRM

Bittime - FTX telah menolak klaim dari anak perusahaan Jump Trading, Tai Ho Shan, yang menuntut ganti rugi sebesar $264 juta atas 800 juta token Serum (SRM). Klaim ini diajukan berdasarkan tuduhan bahwa Alameda gagal mengirimkan token yang dijanjikan.  

Tuduhan yang Diajukan Jump Trading  

Tai Ho Shan mengeklaim bahwa Alameda tidak memenuhi kewajibannya untuk mengirimkan 800 juta token SRM yang dijanjikan, sehingga mereka menuntut kompensasi sebesar $264 juta. 

Dalam dokumen pengadilan, Jump Trading menggunakan model opsi untuk menghitung kerugian yang mereka alami, yang mempertimbangkan harga pasar SRM pada tanggal pengajuan kebangkrutan, harga opsi pembayaran kembali, volatilitas implisit SRM, dan tingkat bunga pinjaman.

Namun, tim manajemen FTX-Alameda menolak klaim ini dan menyatakan bahwa pinjaman tersebut tidak pernah dimulai karena token SRM tidak pernah dikirimkan. 

Pertanyaan Mengenai Valuasi dan Potensi Penipuan

FTX-Alameda juga mempertanyakan jumlah valuasi yang diajukan oleh Jump Trading, dan menyebut bahwa perhitungan kerugian Tai Ho Shan sama sekali tidak dapat dibuktikan dan didasarkan pada model opsi yang cacat. 

Selain itu, tidak ada penjelasan atau dokumentasi yang mendukung klaim tersebut. Pengacara FTX juga menuduh bahwa Tai Mo Shan mungkin terlibat dalam transfer penipuan.  

Pengacara juga menyoroti bahwa Perjanjian Pinjaman Utama dan Konfirmasi Pinjaman menyatakan bahwa Tai Mo Shan akan menerima 800 juta token SRM tanpa biaya dan bunga, yang dianggap mencurigakan. 

Token Serum (SRM)

SRM adalah token asli dari DEX Serum. Pada puncaknya di September 2021, harga SRM mencapai lebih dari $12,50 dengan volume perdagangan mencapai $1,2 miliar. 

Lonjakan ini menciptakan banyak jutawan di DEX Serum, yang akhirnya membuat khawatir Sam Bankman-Fried, pendiri FTX-Alameda. Ia khawatir para karyawan menjadi tidak bekerja keras. Namun, nilai SRM kini hanya sekitar 3 sen, jauh di bawah puncaknya.

Serum Bangkrut Setelah FTX

DEX Serum runtuh setelah FTX bangkrut pada November 2022. Saat itu, orang dalam mengatakan bahwa bursa tersebut sebenarnya tidak terdesentralisasi karena semua pesanan datang dari FTX. 

Data pasar menunjukkan bahwa 800 juta token SRM yang diklaim oleh Tai Ho Shan akan mencakup sekitar 80% dari total sekitar 1 miliar SRM yang ada dan lebih dari 372,7 juta pasokan yang beredar saat ini. Token tersebut dijadwalkan memiliki pasokan maksimum lebih dari 10,1 miliar token, tetapi ini terhenti akibat kejatuhannya pada 2022.

Klaim dan sengketa ini menunjukkan kompleksitas dan risiko yang terlibat dalam pasar kripto, terutama dalam situasi kebangkrutan. Penolakan FTX terhadap klaim Jump Trading mungkin akan berdampak besar pada proses kebangkrutan dan penyelesaian aset FTX-Alameda.  

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.