Gas Fee Ethereum Naik Mencapai 416 Gwei

Bittime - Gas fee Ethereum naik hingga 416 gwei menurut data terbaru dari Etherscan. Apa penyebab dan dampaknya? Baca artikel ini untuk mengetahui berita selengkapnya!

Apa itu Gas Fee Ethereum?

Di jaringan Ethereum, gas fee atau biaya gas adalah biaya yang dibebankan kepada pengguna untuk memproses transaksi atau menjalankan smart contracts. 

Gas fee dihitung dalam gwei, yang merupakan satuan kecil dari Ethereum (ETH). Gas fee ini berguna untuk mengkompensasi penambang yang mengalokasikan daya komputasi mereka untuk memproses dan memvalidasi transaksi di blockchain.

Mengapa Gas Fee Ethereum Naik?

Sumber: etherscan.io

Lonjakan gas fee Ethereum sering kali disebabkan oleh peningkatan aktivitas di jaringan. Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi kenaikan gas fee Ethereum.

1. Volume Transaksi yang Tinggi: Ketika banyak orang melakukan transaksi atau menggunakan DApp pada waktu yang sama, permintaan untuk memproses transaksi meningkat. Hal ini menyebabkan gas fee melonjak karena pengguna bersaing untuk memproses transaksi mereka lebih cepat.
2. Peluncuran atau Pembaruan Protokol: Peluncuran produk baru, airdrop token, atau pembaruan besar dalam protokol Ethereum juga bisa menyebabkan lonjakan sementara dalam aktivitas jaringan, yang akhirnya mendorong biaya gas naik.
3. Aktivitas DeFi dan NFT: Aktivitas dalam ekosistem DeFi dan NFT juga bisa menjadi penyebab utama kenaikan gas fee. Popularitas aplikasi DeFi dan pembelian NFT sering kali meningkatkan jumlah transaksi yang memerlukan validasi dalam waktu singkat.

Dampak Lonjakan Gas Fee Ethereum bagi Pengguna

Lonjakan gas fee seperti yang terjadi saat ini memiliki dampak langsung pada berbagai jenis pengguna di jaringan Ethereum. Berikut beberapa dampaknya bagi pengguna Ethereum.

• Pengguna Ritel: Bagi pengguna ritel yang ingin melakukan transaksi sederhana, seperti mengirim ETH atau token lain, gas fee yang tinggi bisa menjadi penghalang. Banyak pengguna yang mungkin akan menunda transaksi hingga biaya gas turun kembali ke level yang lebih wajar.
• Pengembang dan Proyek DApp: Pengembang yang menjalankan aplikasi di atas Ethereum juga terkena dampak. Lonjakan biaya ini bisa meningkatkan biaya operasional mereka, terutama jika DApp mereka membutuhkan interaksi on-chain yang intensif.
• Investor DeFi: Bagi investor DeFi yang aktif, biaya gas yang tinggi bisa mengurangi margin keuntungan mereka. Setiap kali mereka berinteraksi dengan protokol DeFi, seperti staking atau yield farming, mereka harus membayar gas fee, yang bisa menggerus hasil investasi mereka.

Dengan transisi Ethereum menuju Ethereum 2.0, di mana jaringan akan beralih dari proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS), ada harapan bahwa biaya gas akan menjadi lebih stabil dan lebih rendah. 

Namun, hingga transisi ini selesai, pengguna Ethereum harus bersiap untuk menghadapi fluktuasi biaya gas yang tinggi, terutama selama periode aktivitas jaringan yang intens.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. 

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.