Kenapa Harga Crypto Crash: Market Ambles Berdarah-darah?
2025-03-30Bittime - Dalam beberapa hari terakhir, pasar kripto mengalami guncangan besar yang menyebabkan harga Bitcoin dan altcoin utama turun drastis.
Penurunan ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal pasar kripto, tetapi juga kondisi ekonomi global yang semakin tidak menentu. Berikut adalah beberapa alasan utama di balik crash terbaru ini.
Simak alasan dibalik harga crypto crash hinga menyebabkan market terus turun di artikel kali ini!
Penjualan Besar-Besaran Hapus Miliaran Keuntungan
Pasar kripto baru-baru ini mengalami penurunan tajam yang menghapus sebagian besar keuntungan yang diperoleh sebelumnya dalam seminggu terakhir. Bitcoin (BTC), yang sebelumnya diperdagangkan mendekati $88.000, anjlok ke $83.800, mencatat penurunan sebesar 3,8% dalam 24 jam.
Altcoin utama seperti Avalanche (AVAX), Polygon (POL), Near (NEAR), dan Uniswap (UNI) juga mengalami penurunan hampir 10%, memperburuk aksi jual di pasar. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto mengalami penurunan drastis sebesar $115 miliar dalam waktu singkat.
Baca juga: Prediksi Harga Drop3 (DROP) Saat Listing: Asyik Cair Nih!
Performa Ethereum Capai Level Terendah
Salah satu aspek paling mengkhawatirkan dari crash ini adalah performa Ethereum (ETH) yang lebih lemah dibandingkan Bitcoin. Ethereum mengalami penurunan lebih dari 6%, mencapai level terendahnya terhadap BTC sejak Mei 2020.
Salah satu penyebab utama adalah lemahnya permintaan untuk ETF Ethereum, yang tidak menerima aliran dana baru sejak awal Maret. Sebaliknya, ETF Bitcoin telah menarik lebih dari $1 miliar dalam dua minggu terakhir.
Minimnya minat investor terhadap Ethereum menimbulkan kekhawatiran tentang prospek jangka panjangnya dibandingkan Bitcoin.
Pasar Saham AS yang Melemah Menambah Tekanan pada Kripto
Penurunan tidak hanya terjadi di pasar kripto—pasar keuangan tradisional juga menghadapi tekanan akibat kekhawatiran ekonomi. Indeks S&P 500 turun 2%, sementara Nasdaq jatuh 2,8%, menandakan meningkatnya ketidakpastian investor.
Saham-saham yang terkait dengan kripto mengalami kerugian lebih dalam, dengan MicroStrategy (MSTR)—salah satu pemegang Bitcoin korporat terbesar—jatuh 10%, sedangkan Coinbase (COIN) turun 7,7%.
Perekonomian Melemah Berdampak pada Market Crypto
Indikator ekonomi terbaru semakin memperburuk ketidakpastian pasar. Laju inflasi tahunan naik 2,5%, sementara inflasi inti mencapai 2,8%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.
Selain itu, pertumbuhan belanja konsumen hanya sebesar 0,4%, yang menunjukkan perlambatan ekonomi. Model GDPNow Federal Reserve memperkirakan ekonomi AS bisa menyusut hingga 2,8% pada kuartal pertama (Q1), memicu kekhawatiran akan stagflasi.
Ditambah lagi, tarif impor baru AS yang akan berlaku mulai 2 April semakin meningkatkan ketidakpastian, yang berdampak pada pasar secara keseluruhan.
Baca juga: Prediksi Harga WAV Saat Listing 31 Maret 2025: Seberapa Tinggi Nantinya?
Akankah Bitcoin Turun Lebih Dalam? Analisis Pasar
Penurunan Bitcoin sebenarnya tidak sepenuhnya mengejutkan. Banyak pedagang telah memperkirakan koreksi harga akibat adanya CME futures gap, fenomena di mana BTC cenderung kembali menguji level harga yang belum tersentuh sebelumnya.
Secara historis, koreksi seperti ini sering kali memicu penurunan lebih lanjut jika kondisi ekonomi global tetap lemah. Karena Bitcoin memiliki korelasi dengan Nasdaq, penurunan pasar saham AS yang berkelanjutan dapat menyebabkan kerugian lebih besar bagi kripto.
Meskipun tren jangka pendek masih bearish, beberapa analis tetap optimis. Firma analisis Santiment mencatat bahwa Bitcoin masih mampu menjaga kenaikan mingguan kecil di sekitar $84.300, yang menunjukkan potensi pergeseran korelasinya dengan pasar keuangan tradisional.
Jika tren ini berlanjut, Bitcoin dapat semakin terlepas dari siklus pasar saham, berbeda dengan tahun 2022 ketika pergerakannya sangat terikat dengan pasar saham.
Apa Selanjutnya? Prediksi Ahli tentang Masa Depan Kripto
Ke depan, para ahli memiliki pandangan yang beragam mengenai arah pasar kripto. Joel Kruger, seorang ahli strategi di LMAX Group, percaya bahwa adopsi kripto yang semakin luas dan meningkatnya keterlibatan institusi keuangan besar dapat membantu menstabilkan pasar.
Ia memperkirakan bahwa Bitcoin memiliki support kuat di kisaran $70.000–$75.000, yang dapat mencegah penurunan lebih dalam dan membuka peluang rebound pada akhir tahun ini.
Di sisi lain, analis kripto Michaël van de Poppe memperingatkan bahwa Bitcoin kehilangan momentum, dengan level likuiditas di bawah $84K dalam kondisi berisiko. Jika BTC gagal mempertahankan level support ini, pasar bisa mengalami penurunan lebih lanjut selama satu minggu ke depan sebelum menemukan keseimbangan.
Dengan ketidakpastian inflasi, volatilitas pasar saham, dan ketegangan ekonomi global yang masih berlangsung, investor tetap waspada dalam menghadapi pergerakan pasar kripto di masa mendatang.
FAQ
1. Mengapa harga kripto, termasuk Bitcoin dan Ethereum, mengalami penurunan tajam?
Penurunan harga kripto disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk aksi jual besar-besaran yang menghapus sekitar $115 miliar dari total kapitalisasi pasar. Selain itu, lemahnya minat terhadap ETF Ethereum, sementara Bitcoin terus menarik investasi melalui ETF. Faktor eksternal seperti koreksi pasar saham AS, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, dan kekhawatiran ekonomi global juga turut memperburuk situasi.
2. Apakah kejatuhan Bitcoin ini sudah diprediksi sebelumnya?
Ya, beberapa analis telah memperkirakan koreksi harga Bitcoin karena adanya CME futures gap, yaitu celah harga yang sering kali diuji kembali oleh BTC. Selain itu, Bitcoin memiliki korelasi erat dengan Nasdaq, sehingga ketika pasar saham AS mengalami penurunan signifikan, harga BTC juga cenderung ikut melemah.
3. Bagaimana prospek jangka panjang untuk pasar kripto setelah crash ini?
Adopsi kripto yang semakin luas dan keterlibatan institusi keuangan besar diyakini akan membantu stabilisasi pasar. Bitcoin diperkirakan memiliki support kuat di kisaran $70.000–$75.000, yang bisa menjadi titik balik untuk pemulihan. Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan memantau perkembangan ekonomi global sebelum mengambil keputusan investasi.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi
Qadir AK, Why is Crypto Crashing? Ethereum Price Hits 4-Year Low Against BTC, diakses pada 31 Maret 2025
News Room, Crypto Crash Alert! Why Is Ethereum at a 4-Year Low Against Bitcoin?, diakses pada 31 Maret 2025
Penulis: SD
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

.png)