Apa Itu Likuidasi dalam Kripto, Jenis, Hingga Proses dan Tahapannya
2024-08-08Bittime – Likuidasi adalah istilah yang tidak asing dalam ekosistem kripto. Namun, sebenarnya apa sih maksud dari likuidasi? Apakah sama dengan likuidasi saham pada umumnya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Likuidasi dalam Kripto?
Likuidasi dalam konteks kripto memiliki makna yang sedikit berbeda dibandingkan dengan likuidasi dalam bisnis tradisional.
Jika dalam bisnis tradisional, likuidasi merujuk pada proses penjualan seluruh atau sebagian besar aset perusahaan untuk melunasi utang, maka dalam kripto, likuidasi seringkali merujuk pada penutupan paksa posisi perdagangan.
Mengapa terjadi likuidasi? Likuidasi dalam perdagangan kripto biasanya terjadi ketika seorang trader menggunakan leverage (utang) untuk memperbesar potensi keuntungan.
Jika harga aset bergerak berlawanan dengan prediksi trader, maka nilai jaminan (margin) yang disetorkan akan terus berkurang. Ketika nilai margin mencapai level tertentu (margin call), maka posisi perdagangan akan ditutup secara paksa oleh platform trading untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Apa bedanya dengan likuidasi proyek kripto? Selain likuidasi posisi perdagangan, istilah likuidasi juga bisa merujuk pada kondisi di mana sebuah proyek kripto mengalami kegagalan total dan tim pengembang memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut. Dalam kasus ini, token proyek tersebut biasanya akan kehilangan seluruh nilainya.
Baca Juga: Kepala Game TON Ungkap Masa Depan Hamster Kombat dengan Membandingkan Notcoin
Jenis-Jenis Likuidasi
Ada beberapa jenis likuidasi. Supaya lebih memahaminya, berikut dijelaskan lebih detail setiap jenis likuidasi.
- Likuidasi Margin: Jenis likuidasi yang paling umum terjadi dalam perdagangan kripto. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, likuidasi margin terjadi ketika nilai margin seorang trader turun di bawah level yang ditentukan.
- Likuidasi Proyek: Likuidasi yang terjadi ketika sebuah proyek kripto gagal dan tim pengembang memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut.
Aturan Likuidasi
Aturan likuidasi sangat bervariasi antar satu platform trading dengan platform trading lainnya. Namun, secara umum, aturan likuidasi mencakup hal-hal berikut:
- Tingkat Margin: Setiap platform trading memiliki tingkat margin yang berbeda-beda. Jika nilai margin seorang trader turun di bawah tingkat ini, maka posisi perdagangan akan dilikuidasi.
- Harga Likuidasi: Harga di mana posisi perdagangan akan dilikuidasi.
- Prosedur Likuidasi: Prosedur yang akan dilakukan oleh platform trading ketika terjadi likuidasi, seperti urutan likuidasi dan biaya yang dikenakan.
Proses dan Tahapan Likuidasi
Proses likuidasi secara umum dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:
- Margin Call: Ketika nilai margin seorang trader turun di bawah tingkat yang ditentukan, platform trading akan mengirimkan notifikasi margin call.
- Penutupan Posisi: Jika trader tidak menambah margin dalam waktu yang ditentukan, platform trading akan secara otomatis menutup posisi perdagangan pada harga pasar saat itu.
- Distribusi Hasil: Hasil dari likuidasi akan digunakan untuk melunasi utang trader kepada platform trading. Jika ada sisa, maka sisa dana tersebut akan dikembalikan kepada trader.
Cara Menghindari Likuidasi dalam Perdagangan Kripto
Memahami risiko likuidasi adalah langkah penting dalam perdagangan kripto. Berikut beberapa strategi untuk menghindari likuidasi:
1. Manajemen Risiko yang Baik
- Kenali Leverage: Pahami sepenuhnya bagaimana leverage bekerja dan risiko yang terkait dengannya.
- Atur Ukuran Posisi: Jangan membuka posisi yang terlalu besar dibandingkan dengan modal kamu.
- Gunakan Stop-Loss Order: Stop-loss order dapat membantu membatasi kerugian jika harga bergerak melawan kamu.
- Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi kamu dapat mengurangi risiko.
2. Pemantauan Pasar yang Cermat
- Ikuti Berita dan Analisis: Tetap update dengan perkembangan pasar dan berita terkait aset kripto yang kamu perdagangkan.
- Manajemen Risiko Aktif: Pantau posisi kamu secara teratur dan sesuaikan sesuai dengan perubahan pasar.
Baca Juga: Nexera Diduga Telah Diretas, Harga Token NXRA Turun 64%
3. Menggunakan Alat Manajemen Risiko
- Stop-Loss Order: Seperti yang telah disebutkan, stop-loss order dapat membantu membatasi kerugian.
- Take-Profit Order: Gunakan take-profit order untuk mengamankan keuntungan ketika harga mencapai target kamu.
- Trailing Stop-Loss: Ini adalah jenis stop-loss order yang mengikuti pergerakan harga, membantu melindungi keuntungan sambil tetap memungkinkan kamu mengikuti tren.
4. Pendidikan dan Pengalaman
- Pelajari Dasar-Dasar Perdagangan: Pahami konsep-konsep dasar seperti leverage, margin, dan order types.
- Simulasikan Perdagangan: Gunakan akun demo untuk berlatih sebelum menggunakan uang sungguhan.
- Manajemen Emosi: Hindari membuat keputusan impulsif berdasarkan emosi.
Kesimpulan
Likuidasi adalah mekanisme yang digunakan oleh platform trading untuk melindungi diri dari risiko kerugian akibat fluktuasi harga aset kripto. Meskipun likuidasi dapat menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi trader, namun mekanisme ini sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.