CEO LayerZero Bantah Klaim Kerentanan Kode

Bittime - Baru-baru ini, beredar tuduhan terkait celah keamanan dalam kode LayerZero. Menanggapi hal tersebut, CEO LayerZero, Bryan Pellegrino, angkat suara melalui Twitter untuk meluruskan fakta. Pellegrino menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar.

Kode Sudah Rilis sejak 2022

Kode yang dimaksud dalam tuduhan tersebut, dijelaskan Pellegrino, telah dirilis pada tahun 2022. Poin pentingnya, konfigurasi yang disorot bukan merupakan bagian dari protokol inti LayerZero, melainkan fitur keamanan yang diterapkan pada aplikasi.

Lebih lanjut, Pellegrino menjelaskan bahwa dalam versi terbaru, aplikasi masih memiliki kendali penuh untuk mengesampingkan batasan yang dimaksud.

Dengan kata lain, LayerZero tidak memiliki kewenangan untuk memutus aliran pesan melalui pengaturan "batas muatan" ke nilai 0.

Bug yang Dimaksud Tidak Benar

Pellegrino menegaskan bahwa fitur ini bukan bug, melainkan elemen desain protokol yang sengaja dibuat. Tujuannya adalah untuk memastikan ketahanan terhadap sensor di berbagai jaringan blockchain.

Sebelumnya kita sudah membahas klarifikasi CEO LayerZero mengenai tuduhan kerentanan kode. Sekarang, mari kita telusuri lebih jauh tentang LayerZero. Ada beberapa pilihan untuk kita lanjutkan:

Cara Interpretasi LayerZero untuk Tahu Potensinya

Kita bisa mengkaji potensi dampak dari kontroversi kode terbaru terhadap adopsi dan reputasi LayerZero. Ini melibatkan riset mengenai bagaimana reaksi komunitas dan bagaimana rencana LayerZero untuk ke depannya.

LayerZero juga bisa dengan mudah dibandingkan dengan proyek interoperabilitas blockchain lain seperti Cosmos IBC atau jembatan Polkadot. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah menyoroti fitur unik LayerZero dan potensi kelebihannya.

Kita bisa membahas bagaimana teknologi LayerZero dapat digunakan dalam aplikasi nyata, seperti swap DeFi lintas blockchain atau transfer data antar ekosistem game.

Kesimpulan

Tuduhan kerentanan kode pada LayerZero tidak terbukti benar. Fitur yang disorot merupakan bagian dari desain protokol untuk menjaga desentralisasi dan ketahanan terhadap sensor.

Penjelasan Pellegrino Mengangkat Beberapa Poin Penting:

• Kode yang dipertanyakan bukan bagian dari protokol inti LayerZero, melainkan konfigurasi aplikasi.
• Konfigurasi ini dirancang sebagai fitur keamanan, bukan untuk membatasi fungsionalitas protokol.
• Aplikasi memiliki kendali penuh untuk mengesampingkan batasan konfigurasi.
• Mekanisme ini bukan bug, melainkan prinsip desain yang fundamental untuk memastikan ketahanan terhadap sensor.

Cara Beli Crypto di Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet.

Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.

Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.