Pavel Durov Janji Tingkatkan Pengawasan Aktivitas Kriminal di Telegram
2024-09-06
Bittime - CEO Telegram, Pavel Durov, menyatakan akan memperbaiki pengawasan Telegram terhadap aktivitas kriminal di platform Telegram. Baca artikel ini untuk mengetahui berita selengkapnya!
Aktivitas Ilegal di Platform Telegram
Pernyataan di atas merupakan respons terhadap penangkapan Durov di Prancis, yang dipicu oleh tuduhan bahwa Telegram digunakan untuk berbagai aktivitas ilegal seperti perdagangan narkoba, penipuan terorganisir, dan penyebaran konten ilegal termasuk pornografi anak.
Namun, Durov dengan tegas menolak tuduhan-tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa Telegram secara aktif menghapus jutaan postingan dan channel berbahaya setiap hari.
Meski begitu, ia mengakui bahwa meningkatnya jumlah pengguna Telegram yang kini mencapai 950 juta telah menimbulkan celah lebih besar untuk melakukan kegiatan ilegal di platform Telegram
Baca Juga: Pavel Durov Ditahan di Prancis, Rusia Beri Peringatan Keras!
Pihak Telegram Sulit Dihubungi
Pada 25 Agustus 2024, Pavel Durov ditangkap saat tiba di Bandara Paris–Le Bourget, Prancis. Pemerintah Prancis mengeklaim bahwa perusahaan Durov tidak cukup tanggap dalam mengatasi masalah ini, dan tidak merespons pertanyaan dari otoritas terkait dengan baik.
Melalui postingan di channel Telegram pribadinya, Durov menjelaskan bahwa tuduhan bahwa Telegram sulit dihubungi adalah keliru. Dia menyatakan bahwa akses ke perusahaannya cukup mudah, yaitu melalui pencarian di Google, dengan kata kunci "Telegram EU address for law enforcement”.
Menurut Durov, Telegram memiliki perwakilan resmi di Uni Eropa yang secara rutin menerima dan merespons permintaan dari otoritas setempat.
Pavel Durov Kritik Hukum Prancis
Pavel Durov juga mengkritik langkah hukum pemerintah Prancis yang menargetkan dirinya secara pribadi. Biasanya, menurut Durov, ketika sebuah negara merasa tidak puas dengan layanan internet, negara tersebut akan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan penyedia layanan tersebut.
Namun, dalam kasus ini, pemerintah Prancis justru menuntut CEO Telegram atas tindakan yang dilakukan oleh pihak ketiga di platform tersebut. Durov menilai bahwa ini keliru, terutama karena hukum yang digunakan berasal dari era sebelum smartphone, sehingga tidak relevan dengan konteks saat ini.
Menurutnya, membebani CEO dengan tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh orang lain di platform mereka merupakan langkah yang tidak tepat. Ia juga memperingatkan bahwa tindakan semacam ini hanya akan menghentikan inovasi.
Baca Juga: CEO Telegram Ditangkap, Telegram Tegaskan Telah Patuhi Hukum Uni Eropa!
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.
