PEPE Burn 50% Token: Ini yang Harus Kamu Ketahui
2024-11-18Bittime - PEPE burn sebanyak 50% pasokan token menjadi strategi penting dalam tokenomics mereka. Pelajari lebih lanjut tentang mekanisme token burn dan dampaknya terhadap pasar.
PEPE, salah satu koin meme paling populer, telah membuat langkah besar dalam dunia kripto dengan membakar 50% dari total pasokannya.
Token burn ini dilakukan untuk menciptakan kelangkaan, meningkatkan nilai token, dan memperkuat model ekonomi PEPE.
Namun, meski langkah ini terlihat drastis, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami tentang proses ini dan dampaknya terhadap pasokan serta nilai token PEPE.
Apa Itu PEPE Burn dan Token Burn?
Token burn adalah proses mengurangi jumlah token yang tersedia dengan cara mengirimkannya ke alamat dompet yang tidak dapat diakses.
Token yang dibakar akan dihapus dari sirkulasi selamanya, menciptakan kelangkaan dan berpotensi meningkatkan nilai token yang tersisa.
Dalam kasus PEPE, pembakaran awal dilakukan pada April 2023, di mana 210 triliun token, atau 50% dari total pasokan awal sebesar 420 triliun, dibakar. Namun, pasokan maksimum PEPE tetap tidak berubah, yaitu 420 triliun token.
Baca Juga: Token PEPE Breakout! Berikut Prediksi Harganya
Mengapa Pasokan Beredar Tetap 420 Triliun?
Meskipun PEPE burn mengurangi pasokan yang tersedia secara teknis, suplai beredar tetap pada 420 triliun token. Hal ini terjadi karena beberapa alasan berikut:
Token yang Diperkenalkan Kembali:
Beberapa token yang dibakar dapat diperkenalkan kembali ke pasar melalui mekanisme seperti staking rewards atau airdrop.
Pencetakan Token Baru:
PEPE, seperti banyak koin meme lainnya, menggunakan pencetakan token tambahan untuk mendukung aktivitas komunitas atau program hadiah.
Pembakaran Tidak Permanen:
Beberapa mekanisme pembakaran bersifat dinamis, yang memungkinkan token dibakar dan diterbitkan kembali tergantung pada kebutuhan jaringan.
Dampak PEPE Burn terhadap Tokenomics
Token burn adalah bagian penting dari strategi tokenomics PEPE. Dengan membakar sebagian besar token, proyek ini berupaya menciptakan kelangkaan yang dapat mendorong permintaan dan meningkatkan nilai token.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pasokan maksimum tidak terpengaruh oleh pembakaran ini. Pasokan maksimum tetap pada angka 420 triliun token, kecuali pengembang melakukan perubahan pada kontrak pintar token tersebut.
Baca Juga: Cara Membeli Pepe (PEPE) | PEPE to IDR
Pembakaran Berkelanjutan oleh Komunitas
Selain pembakaran awal, komunitas PEPE secara aktif mengorganisir acara pembakaran token untuk mengurangi pasokan lebih lanjut.
Langkah ini tidak hanya membantu menciptakan kelangkaan tetapi juga menunjukkan dukungan kuat dari komunitas terhadap proyek.
Kesimpulan
PEPE burn sebesar 50% dari total pasokan awal adalah langkah strategis untuk meningkatkan kelangkaan dan memperkuat model ekonomi token.
Meski begitu, suplai beredar tetap berada pada angka 420 triliun token karena berbagai mekanisme seperti pencetakan ulang token dan distribusi hadiah.
Untuk informasi terbaru tentang PEPE burn atau perubahan pasokan, pastikan untuk mengikuti saluran resmi atau memeriksa data blockchain secara langsung.
Token burn memang alat yang efektif dalam strategi kripto, tetapi memahami mekanismenya adalah kunci untuk mengoptimalkan peluang investasi.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.