Perbandingan SVM vs EVM
2024-06-27Bittime - Blockchain technology telah berkembang pesat sejak masa awalnya yang hanya memproses transaksi. Saat ini, mesin virtual (Virtual Machines atau VM) memungkinkan blockchain untuk mendukung smart contracts—program yang berjalan otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi. Dua mesin virtual paling terkenal dalam dunia blockchain adalah Ethereum Virtual Machine (EVM) dan Solana Virtual Machine (SVM).
Memahami cara kerja dan perbedaan antara kedua mesin ini dapat membantu kita menghargai kontribusi unik mereka dalam ekosistem blockchain.
Artikel ini akan membahas perbandingan SVM dan EVM dari berbagai segi struktur akun, smart contract, klien dan node.
Apa Itu Mesin Virtual dalam Blockchain?
Sebelum masuk ke spesifikasi EVM dan SVM, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu mesin virtual (VM) dalam konteks blockchain. VM pada dasarnya adalah perangkat lunak yang mengeksekusi instruksi untuk memproses transaksi.
Ketika Anda mengirim transaksi ke blockchain, VM memprosesnya. Ini berarti bahwa bahasa pemrograman apa pun yang digunakan untuk menulis smart contract, seperti Solidity untuk Ethereum atau Rust untuk Solana, akan dikonversi menjadi format yang dapat dijalankan oleh VM.
Ethereum Virtual Machine (EVM)
EVM adalah mesin yang menggerakkan blockchain Ethereum. Mesin ini dirancang untuk menjalankan smart contracts dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan aman dan andal.
Bayangkan EVM sebagai komputer universal yang menjalankan kode yang sama persis seperti yang diinginkan, di mana pun berada.
Cara Kerja EVM
EVM beroperasi menggunakan sistem gas. Gas adalah ukuran usaha komputasi yang diperlukan untuk menjalankan operasi seperti transaksi dan smart contract. Setiap operasi memiliki biaya gas, dan pengguna membayar gas menggunakan cryptocurrency Ethereum, Ether.
Sistem ini memastikan bahwa jaringan tetap efisien dan aman dengan mencegah penyalahgunaan dari terlalu banyak operasi yang memerlukan sumber daya berat.
Fitur Unik EVM
- State Transition Function: Fungsi ini memungkinkan EVM mengambil keadaan yang ada dan serangkaian transaksi baru untuk menciptakan keadaan baru. Ini memastikan bahwa semua node dalam jaringan dapat menyetujui keadaan blockchain setelah setiap transaksi.
- Merkle Patricia Trie: Struktur data kompleks yang membantu mengelola keadaan blockchain, memastikan integritas dan keterverifikasian data.
Solana Virtual Machine (SVM)
SVM menggerakkan blockchain Solana dan dikenal karena kemampuannya memproses transaksi dengan sangat cepat dan efisien.
Cara Kerja SVM
Komponen kunci dari SVM adalah Sealevel, sebuah mesin yang memungkinkan banyak smart contract berjalan secara bersamaan tanpa saling mengganggu. Ini dikenal sebagai pemrosesan paralel.
Berbeda dengan Ethereum, di mana transaksi diproses satu per satu, Solana dapat menangani ribuan transaksi secara bersamaan, menjadikannya jauh lebih cepat.
Fitur Unik SVM
- Parallel Processing: Dengan memungkinkan banyak transaksi berjalan sekaligus, SVM dapat mencapai throughput tinggi dan menangani lebih banyak transaksi per detik.
- Proof of History (PoH): Ini adalah jam kriptografi yang membantu jaringan menyetujui urutan waktu kejadian, membuat konsensus lebih cepat dan efisien.
Perbedaan Utama antara EVM dan SVM
Struktur Akun
- EVM: Terdapat dua jenis akun—Akun Milik Eksternal (EOA) yang dikendalikan oleh kunci pribadi dan Akun Kontrak (CA) yang menyimpan kode smart contract. EOAs dapat memulai transaksi, tetapi CA tidak bisa melakukannya sendiri.
- SVM: Akun Solana lebih serbaguna. Mereka terbagi menjadi akun program (yang menyimpan kode smart contract) dan akun data (yang menyimpan data). Program di Solana dapat langsung memulai transaksi, berbeda dengan Ethereum.
Smart Contracts
- EVM: Smart contract biasanya ditulis dalam Solidity. Pengembang perlu mengoptimalkan efisiensi gas untuk meminimalkan biaya.
- SVM: Smart contract Solana ditulis dalam Rust atau C. Namun, pengembangan di Solana bisa sangat kompleks.
Klien dan Node
- Ethereum (EVM): Ethereum memiliki beberapa klien, yang merupakan implementasi perangkat lunak dari protokol Ethereum.
- Solana (SVM): Solana juga memiliki beberapa klien validator.
Analogi untuk Mempermudah Pemahaman
Dapur Tradisional vs. Dapur Modern
EVM dapat dibandingkan dengan dapur tradisional. Pesanan (transaksi) datang satu per satu. Koki (validator) menyiapkan setiap hidangan (smart contract) dengan teliti, mengikuti resep yang ditetapkan sebelum beralih ke berikutnya. Ini memastikan kejelasan dan menghindari konflik, tetapi bisa lambat selama waktu sibuk.
Sebaliknya, SVM seperti dapur modern di mana banyak koki dapat bekerja pada hidangan berbeda secara bersamaan, selama mereka tidak membutuhkan bahan yang sama pada saat yang bersamaan. Pengaturan ini memungkinkan dapur menangani volume pesanan (transaksi) yang jauh lebih tinggi secara efisien.
Jalan Tol Satu Lajur vs. Jalan Tol Multi-Lajur
EVM bisa dibandingkan dengan jalan tol satu lajur, di mana mobil (transaksi) harus mengikuti satu demi satu. Ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas (kepadatan jaringan) selama waktu sibuk.
Di sisi lain, SVM adalah seperti jalan tol multi-lajur, memungkinkan banyak mobil berjalan berdampingan, mengurangi kemacetan dan meningkatkan arus lalu lintas secara keseluruhan.
Kesimpulan
Baik Ethereum Virtual Machine (EVM) maupun Solana Virtual Machine (SVM) telah merevolusi cara kita menggunakan blockchain. EVM, dengan pemrosesan sekuensial dan ekosistem yang kuat, telah menjadi dasar pengembangan blockchain. SVM, dengan pemrosesan paralel dan mekanisme konsensus yang inovatif, menawarkan alternatif berkinerja tinggi.
Memahami perbedaan dan keunggulan mereka membantu kita menghargai kemampuan beragam yang mereka bawa ke dunia blockchain.
Apakah Anda lebih memilih ekosistem Ethereum yang kuat dan matang atau sifat Solana yang cepat dan skalabel, kedua mesin virtual ini mewakili kemajuan signifikan dalam bidang aplikasi terdesentralisasi dan smart contract.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.