6 Perbedaan Coin dan Token dalam Kripto supaya Tidak Salah Memahami

2024-08-03

Perbedaan Coin dan Token - bittime

Bittime – Ada dua istilah penting dalam kripto yang harus diketahui, yaitu coin dan token. Namun, banyak yang masih bingung perbedaan coin dan token sehingga terkadang salah memahaminya.

Maka dari itu, di artikel ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana perbedaan coin dan token sekaligus diberikan contoh sederhana penerapan pemahamannya. Jadi, mari simak artikel ini hingga akhir ya.

Banner 2

Apa Itu Kripto dan Apa Bedanya dengan Uang Biasa?

Kripto adalah bentuk mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi. Tidak seperti uang fisik, kripto tidak dicetak oleh pemerintah atau lembaga keuangan.

Sebaliknya, kripto beroperasi pada sistem terdesentralisasi yang disebut blockchain. Dalam ekosistem kripto, terdapat dua komponen utama: coin dan token.

Blockchain adalah teknologi yang merekam transaksi secara permanen dan dapat diverifikasi. Ini memastikan transparansi dan keamanan dalam setiap transaksi kripto. Setiap blok dalam blockchain berisi informasi tentang transaksi, dan setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya, menciptakan rantai yang tidak dapat diubah.

Baca Juga: Penjualan NFT Menurun di Bulan Juli, Apa Penyebabnya?

Apa Itu Coin?

Coin adalah jenis kripto yang memiliki blockchain independen. Mereka beroperasi sebagai mata uang digital mandiri dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi tanpa memerlukan platform lain. Bitcoin adalah contoh paling terkenal dari sebuah coin.

Coin memiliki karakteristik serupa dengan mata uang tradisional, seperti fungsibilitas, divisibility, dan portabilitas. Mereka seringkali digunakan sebagai alat pembayaran dan penyimpanan nilai.

Apa Itu Token?

Token adalah aset digital yang dibangun di atas platform blockchain yang sudah ada. Mereka tidak memiliki blockchain sendiri tetapi bergantung pada blockchain lain untuk beroperasi. Token dapat mewakili berbagai hal, seperti saham kepemilikan, akses ke layanan, atau hak suara dalam proyek tertentu.

Token seringkali memiliki fungsi spesifik dalam ekosistem kripto. Misalnya, beberapa token digunakan untuk membayar biaya transaksi, sementara yang lain memberikan hak suara kepada pemegangnya dalam pengambilan keputusan proyek.

Banner 3

Perbedaan Coin dan Token

Perbedaan utama antara coin dan token terletak pada struktur dan fungsinya. Coin memiliki blockchain sendiri dan berfungsi sebagai mata uang digital mandiri. Token, di sisi lain, dibangun di atas blockchain yang sudah ada dan memiliki fungsi yang lebih spesifik.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan coin dan token dalam ekosistem kripto.

1. Blockchain

Coin memiliki blockchain sendiri yang mandiri. Artinya, coin beroperasi pada jaringan yang terpisah dan tidak bergantung pada platform lain. Contoh: Bitcoin, Ethereum. Sebagai informasi, harga Bitcoin dalam IDR saat ini lebih dari Rp1 miliar dan bisa dicek harganya secara real time.

Sedangkan token dibangun di atas blockchain yang sudah ada, seperti Ethereum atau Binance Smart Chain. Token tidak memiliki blockchain sendiri dan bergantung pada platform yang mendasarinya. Contoh: ERC-20 tokens, BEP-20 tokens.

2. Fungsi Utama

Umumnya coin berfungsi sebagai alat tukar sekaligus store of value. Coin dirancang untuk menjadi seperti mata uang digital yang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa.

Token memiliki fungsi yang lebih beragam, tergantung pada proyeknya. Token bisa digunakan sebagai alat pembayaran, memberikan hak suara dalam pengambilan keputusan proyek, mewakili aset fisik, atau memberikan akses ke layanan tertentu.

3. Cara Pembuatan

Coin dibuat melalui proses penambangan (mining) yang melibatkan pemecahan masalah matematika yang kompleks untuk mendapatkan hadiah berupa coin. Proses ini membutuhkan sumber daya komputasi yang besar.

Sedangkan token dibuat melalui kontrak pintar (smart contract) yang dijalankan di atas blockchain. Proses pembuatan token relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan pembuatan coin.

Baca Juga: Cara Bermain Kripto Tetap Aman di TON dan Telegram

4. Tujuan

Tujuan utama coin adalah menciptakan sistem keuangan yang terdesentralisasi dan bebas dari campur tangan pihak ketiga. Untuk token bertujuan supaya lebih bervariasi, mulai dari pendanaan proyek, memberikan insentif kepada komunitas, hingga menciptakan ekosistem aplikasi terdesentralisasi (dApps).

5. Nilai

Nilai coin biasanya ditentukan oleh permintaan pasar dan persepsi masyarakat terhadap proyek tersebut. Faktor-faktor seperti teknologi yang digunakan, tim pengembang, dan jumlah pasokan coin juga mempengaruhi nilai.

Nilai token juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama dengan coin, tetapi juga dipengaruhi oleh utilitas token dalam ekosistem proyek. Semakin banyak utilitas token, semakin tinggi potensinya untuk naik nilai.

6. Regulasi

Regulasi terhadap coin bervariasi di setiap negara. Beberapa negara telah mengeluarkan peraturan khusus untuk aset kripto, sementara negara lain masih dalam tahap pengembangan regulasi.

Regulasi terhadap token juga bervariasi, tergantung pada jenis token dan yurisdiksi di mana token tersebut diperdagangkan. Beberapa token dikategorikan sebagai sekuritas dan tunduk pada peraturan pasar modal.

banner staking coin.webp

Contoh Sederhana Memahami Perbedaan Coin dan Token

Bayangkan blockchain sebagai sebuah gedung apartemen. Coin adalah gedung apartemen itu sendiri, memiliki struktur dan sistem yang mandiri. Sedangkan token adalah unit apartemen di dalam gedung tersebut.

Setiap unit apartemen (token) memiliki fungsi dan pemilik yang berbeda-beda, tetapi semuanya berada di dalam gedung apartemen (blockchain) yang sama.

Kesimpulan

Coin dan token adalah dua komponen penting dalam ekosistem kripto. Meskipun keduanya merupakan aset digital, mereka memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Memahami perbedaan antara coin dan token dapat membantu Anda lebih memahami dunia kripto dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.

Cara Beli Crypto di Bittime

Banner Daftar Bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC)Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Hamster Kombat Airdrop
Staking Baru di Bittime

Blog Bittime

Apa itu FOMC dan Dampaknya bagi Pasar Kripto.webp
FOMC Meeting: Apa Itu, Perkembangan Terbaru, dan Dampaknya Bagi Kripto?

FOMC (Federal Open Market Committee) adalah komite di bawah Federal Reserve yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di AS. Ini dampaknya bagi pasar kripto!

2024-09-19Baca