Permintaan Terhadap ETF Bitcoin Meningkat Drastis

Bittime - Bitcoin kini menghadapi risiko pasokan yang semakin terbatas. Fenomena ini muncul seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap Bitcoin Exchange Traded Funds (ETF) Spot di Amerika Serikat. 

Permintaan Bitcoin ETF telah mengakibatkan ketidakseimbangan besar antara pasokan dan permintaan. 

Pada bulan Desember 2024, jumlah Bitcoin yang dibeli melalui ETF Spot lebih dari tiga kali lipat jumlah yang diproduksi oleh penambang Bitcoin pada periode yang sama, menunjukkan ancaman terhadap stabilitas pasar.

ETF Spot Bitcoin Peningkatan Permintaan yang Signifikan

Desember 2024 tercatat sebagai periode yang sangat luar biasa untuk ETF Spot Bitcoin di AS, dengan akumulasi mencapai lebih dari 51.500 BTC. 

Sementara itu, para penambang Bitcoin hanya mampu memproduksi 13.850 BTC selama bulan yang sama, berdasarkan data dari Blockchain.com. 

Hal ini memperlihatkan bahwa ETF Spot Bitcoin membeli hampir empat kali lipat jumlah BTC yang dihasilkan oleh penambang. Keadaan tersebut memperburuk ketegangan antara permintaan yang melonjak dan pasokan yang terbatas.

Menurut laporan, permintaan terhadap ETF Bitcoin pada Desember 2024 meningkat pesat, bahkan melebihi pasokan yang ada sebesar 272%. 

Lonjakan permintaan yang luar biasa ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya "supply shock" pada Bitcoin. 

Sejumlah analis memprediksi bahwa kejadian tersebut dapat terjadi dalam waktu dekat. Salah satunya adalah Lark Davis, seorang analis kripto yang memperingatkan pada awal Desember bahwa "supply shock besar kemungkinan akan terjadi." 

Baca juga: Harga Bitcoin Balik ke $100K Lagi, To The Moon atau Anjlok Lagi?

Prediksi ini didasarkan pada akumulasi BTC yang signifikan oleh ETF Bitcoin di AS, yang pada satu titik tercatat telah membeli 21.423 BTC, sementara penambang hanya mampu memproduksi 3.150 BTC pada periode yang sama.

Konsentrasi Aliran Bitcoin Masuk yang Tinggi pada Desember 2024

Sumber: NEWSEBTC

Data yang diungkap oleh Glassnode menunjukkan bahwa total aliran masuk Bitcoin melalui ETF Spot pada Desember 2024 mencapai $4,63 miliar (sekitar Rp74,7 triliun). Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari rata-rata bulanan 2024 yang sebesar $2,77 miliar (sekitar Rp44,7 triliun). 

Lonjakan ini terutama terkonsentrasi pada paruh pertama bulan Desember, sementara paruh kedua menunjukkan arus keluar, dengan pengecualian pada tanggal 26 Desember. 

Fenomena ini sejajar dengan pergerakan harga Bitcoin yang mengalami kenaikan signifikan di awal bulan. 

Aset kripto ini mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di atas $108.000 (sekitar Rp1,74 miliar) pada 17 Desember. 

Ini didorong oleh euforia pasar bull dan permintaan yang memuncak. Namun, setelah puncak tersebut, harga Bitcoin mengalami penurunan tajam, yang bersamaan dengan terjadinya arus keluar yang signifikan dari ETF Spot Bitcoin, seperti yang dilaporkan oleh Glassnode.

Baca juga: Robert Kiyosaki Prediksi Harga Bitcoin Naik ke $175K Hingga $300K

Dampak Bitcoin ETF pada Harga Bitcoin dan Pasokan

Meskipun permintaan terhadap ETF Spot Bitcoin pada bulan Desember 2024 tercatat luar biasa, data terbaru menunjukkan bahwa tren akumulasi ini berlanjut hingga Januari 2025. 

Pada 3 Januari 2025, investor membeli Bitcoin senilai lebih dari $900 juta (sekitar Rp14,5 triliun) melalui ETF Spot Bitcoin. 

Beberapa hari setelahnya, ETF Bitcoin di AS kembali mengakuisisi sekitar 9.500 BTC, yang bernilai lebih dari $966 juta (sekitar Rp15,6 triliun) berdasarkan harga pasar saat ini.

Jika tren ini berlanjut, ETF Bitcoin Spot berpotensi mengakumulasi proporsi besar dari total pasokan Bitcoin yang beredar. Saat ini, ETF Bitcoin AS memegang sekitar 1.311.579 BTC yang bernilai sekitar $139 miliar (sekitar Rp2,24 triliun), atau sekitar 6,24% dari total pasokan Bitcoin yang ada, yang mencapai 19,8 juta BTC. 

Beberapa analis memperkirakan bahwa dalam fase pasar bull yang lebih besar, ETF Spot Bitcoin bisa menguasai antara 10-20% dari total pasokan Bitcoin, yang semakin meningkatkan risiko terjadinya kekurangan pasokan di pasar.

FAQ Tentang Bitcoin ETF

1. Apa itu Bitcoin ETF?

Bitcoin ETF (Exchange-Traded Fund) adalah produk keuangan yang melacak kinerja Bitcoin, memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap cryptocurrency tanpa harus membeli atau mengelola Bitcoin itu sendiri. 

2. Bagaimana cara kerja Bitcoin ETF?

Bitcoin ETF berfungsi dengan menyimpan Bitcoin atau kontrak berjangka Bitcoin sebagai aset yang mendasarinya. Nilai dari ETF ini akan mencerminkan pergerakan harga Bitcoin, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga Bitcoin.

3. Mengapa Bitcoin ETF menarik bagi investor pemula?

Berinvestasi langsung dalam Bitcoin bisa terasa menakutkan, terutama bagi individu yang baru mengenal dunia cryptocurrency. Bitcoin ETF menawarkan cara yang lebih sederhana untuk berinvestasi.

Cara Beli Crypto di Bittime

Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.

Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!

Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.

Referensi 

Cointelegraph, Bitcoin ETFs scooped up almost 3X more BTC than produced in December, diakses pada 8 Januari 2025.

NEWSBTC, Bitcoin At Risk Of Supply Shock As ETF Issues Buy More BTC Than Was Produced In December, diakses pada 8 Januari 2025.

Penulis: Y