Prediksi Bitcoin Berdasarkan Bitcoin Power Law
2024-08-27Bittime - Di tengah ancaman resesi global, perang di Timur Tengah, meningkatnya kasus MPOX, dan risiko runtuhnya Carry Trade Jepang, perhatian investor kripto semakin tertuju pada Bitcoin.
Salah satu pertanyaan utama yang muncul adalah: Apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli Bitcoin? Atau setidaknya, apakah Bitcoin saat ini berada di zona DCA (Dollar Cost Averaging)?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan meninjau analisis teknikal, makro, dan data on-chain dengan menggunakan dua alat utama: Bitcoin Power Law dan Bitcoin Cycle Repeat.
Fundstrat's Rule of 10 Days
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami konsep Fundstrat's Rule of 10 Days. Aturan ini menyatakan bahwa dalam 365 hari setahun, hanya ada 10 hari di mana Bitcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Misalnya, pada tahun 2017, Bitcoin naik 353% hanya dalam 10 hari tersebut. Jika kamu melewatkan 10 hari ini, kamu bisa kehilangan seluruh keuntungan yang diperoleh dalam setahun.
Pada tahun 2023, jika kamu melewatkan 10 hari terbaik ini, ROI kamu hanya akan mencapai 25%, dibandingkan dengan potensi 105% jika kamu tidak melewatkannya.
Oleh karena itu, strategi DCA (Dollar Cost Averaging) adalah solusi yang disarankan untuk menghadapi ketidakpastian ini.
Baca juga: Memecahkan Daily Cipher Hamster Kombat 27 Agustus Hari Ini
Bitcoin dan Purchasing Power: Apakah Sudah All-Time High?
Meskipun harga Bitcoin sempat menyentuh $73.750, penting untuk tidak terkecoh oleh angka dolar ini. Faktanya, Bitcoin belum mencapai all-time high baru sejak 2021 jika dihitung berdasarkan purchasing power dolar yang telah menurun.
Pada puncak harga di 2024, satu Bitcoin hanya setara dengan 0,77 kg emas, jauh di bawah 1,2 kg emas pada all-time high tahun 2021.
Prediksi Harga Berdasarkan Bitcoin Power Law dan Bitcoin Cycle Repeat
Bitcoin Power Law adalah alat yang telah terbukti akurat dalam memprediksi harga Bitcoin. Berdasarkan model ini, Bitcoin diprediksi akan mencapai lebih dari $100.000 pada tahun 2025 dengan puncak resistance di atas $400.000.
Sementara itu, Bitcoin Cycle Repeat memprediksi harga Bitcoin akan mencapai lebih dari $300.000 pada Maret 2025 dan $429.000 pada tahun 2028.
Namun, Bitcoin Cycle Repeat dianggap kurang akurat karena hanya mengulangi pergerakan harga Bitcoin dari 700 hari sebelumnya. Meski sejarah sering berulang, pola ini tidak selalu sama persis.
Analisis On-Chain: Apakah Saat Ini Waktu yang Tepat untuk Membeli?
Meskipun harga Bitcoin telah naik empat kali lipat sejak cycle bottom-nya, apakah masih ada potensi untuk kenaikan yang lebih signifikan? Berdasarkan analisis on-chain, berikut adalah beberapa indikator penting:
- Reserve Risk: Indikator ini menunjukkan bahwa pemegang jangka panjang masih memiliki kepercayaan tinggi dan tidak menjual Bitcoin mereka. Berdasarkan data ini, kita masih berada dalam zona beli.
- Inter-Exchange Flow Pulse: Peningkatan inflow Bitcoin ke Coinbase sering dikaitkan dengan permintaan yang meningkat dari whale di Amerika Serikat. Saat ini, sinyal bull market baru saja aktif kembali.
- Sell Side Risk Ratio: Dengan munculnya titik biru pada indikator ini, ada kesempatan baik untuk melakukan DCA meskipun tidak pada harga terendah.
- Puell Multiple: Meskipun belum ada sinyal top, indikator ini menunjukkan bahwa bull run masih belum berakhir. Ini mungkin saat yang tepat untuk melakukan DCA.
- AHR999 Index: Berdasarkan indeks ini, kita masih berada di zona DCA. Jika garis biru berada di bawah garis hijau, itu menunjukkan kesempatan untuk membeli di titik terendah.
- M2 Growth: Pertumbuhan M2, yang mencerminkan peningkatan likuiditas global, juga merupakan faktor yang mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Waspada Terhadap Resesi dan Rate Cut
Meskipun optimisme tinggi terkait kenaikan harga Bitcoin, penting untuk tetap berhati-hati terhadap potensi resesi.
Sejarah menunjukkan bahwa penurunan suku bunga oleh The Fed sering diikuti oleh resesi dalam 1-2 tahun berikutnya. Jika resesi terjadi, aset dengan risiko tinggi seperti altcoin mungkin akan terkena dampak paling besar.
Kesimpulan
Meskipun Bitcoin belum mencapai all-time high baru jika dihitung berdasarkan purchasing power, strategi DCA tetap menjadi pilihan terbaik dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Analisis berdasarkan Bitcoin Power Law dan indikator on-chain lainnya menunjukkan bahwa masih ada potensi kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Bagi kamu yang belum menjadi pemegang Bitcoin penuh, ini mungkin waktu yang tepat untuk mulai mengakumulasi.
Meskipun kita tidak bisa memprediksi masa depan dengan pasti, memegang Bitcoin untuk jangka panjang masih merupakan strategi yang menjanjikan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.