Prediksi Bitcoin Paling Gila: Tembus $3 Juta per Koin pada 2050 Menurut VanEck
2024-11-13Bittime - Harga Bitcoin telah mengalami naik-turun yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Namun, prediksi harga Bitcoin dari perusahaan investasi VanEck baru-baru ini mengejutkan pasar. Ini ulasannya!
VanEck memperkirakan bahwa pada 2050, harga Bitcoin bisa mencapai $3 juta (sekitar Rp47 miliar) per koin. Jika benar, prediksi ini akan membuat Bitcoin menjadi salah satu aset paling bernilai di dunia.
Bahkan, aset ini mungkin menggantikan mata uang tradisional sebagai cadangan global. Tapi, apa alasan di balik optimisme ini, dan apa tantangan yang harus dihadapi Bitcoin untuk mencapainya? Ikuti terus artikel ini.
Alasan di Balik Prediksi Luar Biasa VanEck
VanEck meyakini bahwa Bitcoin bisa menjadi bagian integral dari sistem keuangan global. Menurut laporan mereka, Bitcoin memiliki potensi untuk mengambil alih sebagian besar perdagangan internasional dan bahkan beberapa aspek dari perdagangan domestik.
VanEck memperkirakan bahwa Bitcoin dapat menyumbang hingga 10% dari total perdagangan internasional dan 5% dari perdagangan domestik pada 2050. Hal ini berarti Bitcoin tidak hanya akan berfungsi sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai alat tukar utama.
Selain itu, VanEck memprediksi bahwa bank sentral di berbagai negara mungkin akan mulai memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan mereka. Laporan ini menyebutkan bahwa jika bank sentral menempatkan sekitar 2,5% dari aset mereka dalam bentuk Bitcoin.
Hal ini akan mendorong harga Bitcoin hingga mencapai $3 juta per koin. Dengan nilai tersebut, Bitcoin akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar $61 triliun (sekitar Rp957 kuadriliun).
Baca juga: Sejarah Harga Bitcoin dari Tahun 2009 Hingga 2024
Teknologi Layer-2: Solusi untuk Skalabilitas Bitcoin
Salah satu masalah utama yang dihadapi Bitcoin saat ini adalah keterbatasan kapasitasnya dalam memproses transaksi dalam jumlah besar. Saat ini, jaringan Bitcoin hanya mampu menangani sekitar 7-15 transaksi per detik.
Ini sangat jauh dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional seperti SWIFT yang dapat menangani hingga 45 juta pesan per hari. Jika Bitcoin ingin digunakan dalam skala global, teknologi yang ada sekarang masih belum cukup.
Namun, VanEck optimis bahwa teknologi "Layer-2" akan membantu mengatasi masalah ini. Teknologi Layer-2, seperti Lightning Network, memungkinkan transaksi dilakukan di luar jaringan utama Bitcoin, yang kemudian dicatat ke dalam blockchain utama hanya untuk saldo akhir.
Dengan demikian, Layer-2 dapat membuat Bitcoin lebih cepat dan efisien, tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan yang menjadi daya tarik utamanya. Jika teknologi ini berhasil diadopsi secara luas, VanEck memperkirakan tambahan nilai sebesar $7,6 triliun (sekitar Rp1.193 triliun) bisa ditambahkan ke kapitalisasi pasar Bitcoin.
Bitcoin sebagai Alternatif Mata Uang Cadangan
Mengapa Bitcoin dianggap sebagai kandidat kuat untuk menjadi mata uang cadangan global? VanEck mengemukakan beberapa alasan, mulai dari desentralisasi hingga ketahanan terhadap manipulasi politik.
Bitcoin beroperasi di luar kendali pemerintah atau entitas tertentu, sehingga tahan terhadap intervensi politik dan korupsi. Sistemnya yang transparan dan berbasis komunitas menjadikannya netral, dan Bitcoin juga memiliki kebijakan moneter yang tidak dapat diubah, dengan pasokan maksimal hanya 21 juta koin.
Pasokan Bitcoin yang terbatas ini menambah nilai intrinsik yang berbeda dari mata uang tradisional yang dapat dicetak tanpa batas. Dengan sifatnya yang anti-inflasi, Bitcoin bisa menjadi pelindung nilai yang kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Fitur lain yang menarik adalah hak milik yang kuat: Bitcoin dimiliki secara eksklusif oleh pemegang kunci pribadi, sehingga tidak dapat disita tanpa izin pemiliknya.
Baca juga: Apakah Bisa Mendapatkan Bitcoin Gratis?
Tantangan Besar Menghadang Bitcoin
Walaupun masa depan Bitcoin terdengar menjanjikan, ada beberapa tantangan besar yang perlu diatasi. Pertama adalah skalabilitas. Untuk bisa bersaing dengan sistem keuangan global, Bitcoin harus bisa memproses lebih banyak transaksi dengan cepat.
Teknologi Layer-2 memang menawarkan solusi, tetapi proses adopsinya membutuhkan waktu dan kepercayaan dari pengguna.
Selain itu, keterbatasan Bitcoin dalam mendukung kontrak pintar yang kompleks juga menjadi hambatan. Kontrak pintar adalah fitur yang memungkinkan transaksi dilakukan secara otomatis berdasarkan syarat-syarat tertentu, yang sangat penting dalam aplikasi keuangan yang lebih kompleks.
Ethereum, misalnya, memiliki kemampuan kontrak pintar yang lebih luas dibandingkan Bitcoin, dan ini menjadi alasan mengapa Bitcoin tidak sefleksibel beberapa blockchain lainnya dalam hal pengembangan aplikasi keuangan.
Kesimpulan
Prediksi dari VanEck tentang harga Bitcoin yang bisa mencapai $3 juta per koin pada 2050 menunjukkan optimisme besar terhadap potensi aset ini di masa depan. Jika Bitcoin berhasil mengatasi masalah skalabilitas dan mendapatkan dukungan dari bank sentral serta lembaga keuangan besar, aset ini bisa menjadi tulang punggung sistem keuangan global.
Teknologi Layer-2 seperti Lightning Network, diharapkan bisa menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini. Teknologi tersebut dapat membuat Bitcoin lebih cepat, lebih efisien, dan siap untuk penggunaan global.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.