ROE Adalah: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan ROIC

2024-08-12

ROE Adalah Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan ROIC.webp

BittimeDunia keuangan dan investasi punya banyak metrik yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Salah satu metrik yang paling umum digunakan oleh investor dan analis adalah Return on Equity (ROE). 

ROE adalah cermin dari seberapa efektif sebuah perusahaan dalam mengelola modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan. 

Nah, artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apa itu ROE, cara menghitungnya, contoh penggunaannya, dan perbedaannya dengan Return on Invested Capital (ROIC). Sehingga, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dalam menilai kinerja keuangan sebuah perusahaan.

banner staking coin.webp

Apa Itu ROE?

ROE adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap unit ekuitas pemegang saham yang diinvestasikan. 

Dalam istilah yang lebih sederhana, ROE menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari modal yang diberikan oleh para pemegang saham. Ini bisa dihitung setelah dikurangi semua utang. 

Semakin tinggi ROE, semakin efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan ekuitas untuk menghasilkan laba.

Bagaimana Cara Kerja ROE?

ROE dinyatakan dalam bentuk persentase dan dapat dihitung untuk perusahaan mana pun selama laba bersih dan ekuitasnya positif. Laba bersih diperoleh setelah dikurangi semua biaya. 

Ini termasuk bunga dan pajak, serta sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham. Ekuitas pemegang saham sendiri adalah selisih antara total aset perusahaan dan total utangnya.

ROE sering kali dibandingkan dengan ROE rata-rata perusahaan lain dalam industri yang sama. Ini digunakan untuk menilai apakah kinerja perusahaan berada di atas, di bawah, atau sejalan dengan standar industri. 

Misalnya, di sektor utilitas, yang biasanya memiliki banyak aset dan utang, ROE normal mungkin sekitar 10% atau kurang. Sementara di sektor teknologi, ROE bisa lebih tinggi, mencapai 18% atau lebih. 

Patokan umum yang sering digunakan investor adalah mencari perusahaan dengan ROE yang sejalan atau sedikit lebih tinggi dari rata-rata industri.

Cara Menghitung ROE

Menghitung ROE cukup sederhana, yaitu dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham:

Cara menghitung ROE.webp

Laba bersih adalah selisih antara pendapatan bersih dengan semua biaya, termasuk bunga dan pajak. Ekuitas pemegang saham adalah total modal yang diinvestasikan oleh para pemegang saham, setelah dikurangi utang. 

ROE yang lebih tinggi menunjukkan perusahaan lebih efisien dalam menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan.

Banner Blog.webp

Contoh Penggunaan ROE

Return on Equity (ROE) bukan hanya sebuah angka yang menunjukkan seberapa baik kinerja suatu perusahaan. Tetapi metrik ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk memproyeksikan pertumbuhan masa depan sebuah saham dan menganalisis risiko yang mungkin ada. 

Investor dapat memanfaatkan ROE untuk membuat estimasi tingkat pertumbuhan saham. Hal ini dengan asumsi bahwa rasio ini sejalan atau sedikit di atas rata-rata kelompok sebaya perusahaan. Berikut adalah contoh-contoh penggunaanya:

Mengestimasi Tingkat Pertumbuhan Masa Depan

Salah satu cara investor menggunakan ROE adalah untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan masa depan suatu perusahaan, termasuk pertumbuhan dividen yang akan dibayarkan. 

Untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan ini, investor dapat mengalikan ROE dengan rasio retensi perusahaan. 

Rasio retensi adalah persentase dari laba bersih yang dipertahankan atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk mendanai pertumbuhan masa depan, bukan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki ROE sebesar 15% dan rasio retensi sebesar 70%, maka tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth Rate atau SGR) dapat dihitung dengan rumus berikut:

SGR = ROE × Rasio Retensi

Dalam contoh ini, tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan untuk perusahaan tersebut adalah:

15% × 70% = 10,5%

Perusahaan lain mungkin memiliki ROE yang sama sebesar 15% tetapi memiliki rasio retensi sebesar 90%, yang berarti tingkat pertumbuhan berkelanjutan mereka akan lebih tinggi, yaitu:

15% × 90% = 13,5%

Perbedaan dalam tingkat pertumbuhan ini bisa memberi tahu investor tentang potensi pertumbuhan masa depan perusahaan tanpa harus meminjam dana tambahan.

Mengidentifikasi Risiko dengan Menggunakan ROE

Meskipun ROE yang tinggi bisa menjadi tanda positif, hal ini juga bisa menunjukkan risiko tertentu jika tidak dianalisis dengan benar. 

ROE yang sangat tinggi bisa disebabkan oleh laba bersih yang sangat besar dibandingkan dengan ekuitas. Namun, hal ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah seperti ekuitas yang rendah akibat hutang yang berlebihan atau laba yang tidak konsisten.

Keuntungan yang Tidak Konsisten

Salah satu risiko yang harus diperhatikan adalah laba yang tidak konsisten. Bayangkan sebuah perusahaan bernama PT Indeks, yang selama beberapa tahun mengalami kerugian dan mencatatkan nilai negatif dalam ekuitas pemegang saham. 

Namun, jika tiba-tiba PT Indeks kembali mencatatkan laba yang besar dalam satu tahun terakhir, perhitungan ROE bisa menjadi sangat tinggi. Tetapi ini tidak mencerminkan kinerja yang stabil.

Hutang yang Berlebihan

Risiko lain yang bisa menyebabkan ROE tinggi adalah hutang yang berlebihan. Jika sebuah perusahaan banyak meminjam dana, hal ini dapat mengurangi ekuitas dan secara artifisial meningkatkan ROE. 

Situasi ini sering terjadi ketika perusahaan meminjam untuk membeli kembali sahamnya sendiri. Ini bisa meningkatkan laba per saham (EPS) namun tidak mencerminkan kinerja atau pertumbuhan yang sebenarnya.

Laba Bersih Negatif

Terakhir, laba bersih negatif dan ekuitas pemegang saham yang negatif bisa menciptakan ROE yang secara artifisial tinggi. Namun, jika perusahaan mencatatkan kerugian bersih atau ekuitas pemegang saham negatif, ROE tidak seharusnya dihitung karena tidak memberikan gambaran yang benar tentang kinerja perusahaan.

Dalam situasi tertentu, perusahaan yang secara aktif membeli kembali sahamnya mungkin memiliki ROE negatif, namun hal ini jarang terjadi. Secara umum, perusahaan dengan ROE negatif tidak dapat dibandingkan dengan perusahaan lain yang memiliki ROE positif.

Dengan memahami penggunaan ROE dalam konteks yang lebih luas, investor dapat menilai kinerja perusahaan secara lebih komprehensif dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Apa Perbedaan ROE dan ROIC?

Meskipun ROE dan ROIC sering kali dibandingkan, keduanya mengukur aspek yang sedikit berbeda dari kinerja keuangan perusahaan. ROE mengukur seberapa baik perusahaan menggunakan ekuitas pemegang saham untuk menghasilkan laba. 

Sedangkan, Return on Invested Capital (ROIC) menghitung laba yang dihasilkan dari semua sumber modal yang dimiliki perusahaan, termasuk ekuitas dan utang. 

Dengan kata lain, ROIC memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan total modal yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan.

Banner 2

Kesimpulan

ROE adalah alat yang sangat berguna bagi investor untuk menilai seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal pemegang saham. Meskipun begitu, penting untuk memahami konteks di mana ROE digunakan dan bagaimana perbandingannya dengan metrik lain seperti ROIC. 

Ini guna mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan memahami perbedaan antara ROE dan ROIC, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi saat berinvestasi di pasar saham.

Demikian adalah pembahasan mengenai ROE adalah yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat, ya!

Cara Beli Crypto di Bittime

cara beli crypto di bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC)Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Lucky Draw Rp15 Juta
PLPA Listing Announcement

Blog Bittime

Mengenal EGO Paysenger Coin Fungsi dan Tokenomicsnya.webp
Mengenal EGO Paysenger Coin: Fungsi dan Tokenomicsnya

Kenali EGO Paysenger Coin: fungsi, tokenomics, dan perannya dalam mendukung kreator, penggemar, serta merek dengan blockchain, AI, dan NFT di ekosistem Paysenger.

2024-12-16Baca