Sejarah Stellar (XLM): Keunggulan, Kelemahan dan Segala Hal yang Perlu Kamu Tahu
2024-12-04Bittime - Stellar (XLM) tengah menjadi salah satu cryptocurrency yang menarik perhatian banyak orang di dunia blockchain. Hal ini berkaitan dengan kemampuannya untuk memfasilitasi pembayaran lintas negara yang cepat dan murah.
Lantas, bagaimana sejarah Stellar (XLM)? Apa saja keunggulan dan kelemahannya? Ikuti terus artikel ini untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Untuk diketahui, sebagai jaringan blockchain yang diciptakan untuk mengatasi masalah pembayaran global, Stellar menawarkan berbagai keunggulan, tetapi juga menghadapi sejumlah tantangan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah Stellar, bagaimana cara kerja jaringan ini, serta kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu ketahui sebelum berinvestasi dalam XLM.
Apa Itu Stellar (XLM)?
Stellar adalah sebuah jaringan blockchain yang didirikan oleh Jed McCaleb pada tahun 2014 dengan tujuan utama untuk mempercepat proses pembayaran lintas negara dan memfasilitasi transaksi antar mata uang yang berbeda dengan biaya yang rendah.
Jaringan ini menggunakan token Lumen (XLM) sebagai alat pembayaran untuk transaksi di dalam ekosistem Stellar.
XLM tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran, tetapi juga berfungsi sebagai "bridge currency" yang memungkinkan pertukaran antara berbagai aset, baik kripto maupun mata uang fiat.
Stellar menawarkan solusi yang cepat dan murah untuk transaksi internasional, yang sering kali terhambat oleh biaya tinggi dan waktu pemrosesan yang lama.
Baca juga: Apa Itu Stellar Lumens (XLM)?
Bagaimana Cara Kerja Stellar (XLM)?
Sumber: IQ.Wiki
Stellar mengandalkan Stellar Consensus Protocol (SCP), sebuah protokol konsensus unik yang memungkinkan transaksi dilakukan tanpa melalui proses penambangan seperti pada Bitcoin atau Ethereum.
Dengan SCP, transaksi dapat diverifikasi dalam hitungan detik dan dengan biaya yang sangat rendah, menjadikannya pilihan ideal untuk transfer lintas batas.
Selain itu, Stellar juga menggunakan anchors, yaitu entitas yang memungkinkan konversi antara mata uang fiat dan aset digital di dalam jaringan Stellar.
Ini memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pembayaran dengan mata uang tertentu, meskipun saldo mereka mungkin menggunakan mata uang lain, yang kemudian secara otomatis dikonversi oleh jaringan Stellar.
Sejarah Stellar (XLM)
Stellar pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh Jed McCaleb. Sebelumnya, dirinya juga terlibat dalam pengembangan Ripple (XRP).
Proyek ini didanai oleh sejumlah investor awal, termasuk Stripe, sebuah perusahaan fintech besar yang mendukung pengembangan infrastruktur pembayaran.
Pada awalnya, Stellar memiliki pasokan 100 miliar XLM. Namun pada tahun 2019, Stellar Foundation memutuskan untuk membakar sekitar 50% dari total pasokan XLM.
Langkah ini meningkatkan kelangkaan koin dan menyebabkan lonjakan harga XLM dalam waktu singkat. Namun, meskipun harga sempat melonjak, efek jangka panjang dari pembakaran koin ini tetap diperdebatkan oleh para analis dan komunitas kripto.
Seiring berjalannya waktu, Stellar terus berinovasi, termasuk menjalin kemitraan dengan perusahaan besar seperti IBM, dan pada tahun 2018, Stellar menandatangani kesepakatan dengan TransferTo untuk memperluas jangkauan pembayaran lintas negara ke lebih dari 70 negara.
Baca juga: 6 Faktor Penyebab Harga Koin XLM Naik 100%: Apakah Masih Bisa Naik?
Tokenomics Koin XLM
Tokenomics Stellar menjelaskan bagaimana XLM didistribusikan dan digunakan dalam jaringan Stellar. Berikut adalah beberapa detail penting tentang token XLM:
Pasokan Total dan Sirkulasi:
Setelah pembakaran koin pada 2019, pasokan total XLM menjadi 50 miliar token. Saat ini, sekitar 27 miliar XLM beredar di pasar, sementara sisanya disimpan oleh Stellar Development Foundation (SDF) untuk mendanai pengembangan masa depan.
Distribusi XLM:
Stellar Foundation mengelola distribusi XLM untuk mendukung adopsi dan pengembangan ekosistem Stellar. Token XLM didistribusikan melalui program insentif untuk pengembang, hibah mitra, dan inisiatif komunitas.
Penggunaan Lumens (XLM):
XLM digunakan untuk membayar biaya transaksi dalam jaringan Stellar, menghubungkan berbagai mata uang, serta sebagai cadangan minimum untuk setiap akun dalam jaringan. Ini memastikan bahwa transaksi dapat berjalan lancar dan aman, sambil menghindari penyalahgunaan sistem.
Kelebihan dan Kekurangan Stellar (XLM)
Stellar (XLM) memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri untuk sebuah jaringan blockchain, seperti blockchain lainnya. Lantas apa saja kelebihan dan kekurangannya? Simak penjelasan berikut ini.
Kelebihan Stellar (XLM)
1. Biaya Transaksi Rendah: Salah satu keunggulan utama Stellar adalah biaya transaksi yang sangat rendah, membuatnya ideal untuk transaksi internasional yang biasanya memerlukan biaya tinggi.
2. Kecepatan Transaksi: Dengan Stellar Consensus Protocol, transaksi di jaringan Stellar dapat diproses dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dibandingkan dengan jaringan blockchain lainnya seperti Bitcoin atau Ethereum.
3. Fokus pada Ekonomi Terpencil: Stellar dirancang untuk mempermudah akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke perbankan tradisional, terutama di negara berkembang.
4. Kemitraan Strategis: Stellar telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan besar seperti IBM dan TransferTo, yang semakin memperluas ekosistem Stellar.
Kekurangan Stellar (XLM):
1. Tantangan Adopsi Global: Meskipun Stellar memiliki potensi besar, adopsinya masih terbatas, terutama di kalangan pengguna ritel. Bank dan lembaga keuangan masih berhati-hati dalam mengadopsi teknologi baru.
2. Persaingan dengan Proyek Serupa: Stellar bersaing langsung dengan proyek seperti Ripple (XRP) dan SWIFT GPI yang juga berfokus pada pembayaran lintas batas. Persaingan ini dapat memengaruhi pertumbuhannya di masa depan.
3. Pembakaran Koin yang Kontroversial: Keputusan untuk membakar setengah pasokan XLM pada 2019 mendapat kritik dari sebagian pihak yang melihatnya sebagai bentuk manipulasi pasar yang bertentangan dengan prinsip desentralisasi.
Baca juga: 5 Crypto Terbaik untuk Investasi Sebelum Tahun 2025
Harga Stellar (XLM) Saat Ini
Harga XLM saat ini berada pada kisaran Rp8.131 per XLM (dengan volume perdagangan 24 jam mencapai Rp56,2 triliun). Meskipun mengalami penurunan sekitar 11,24% dalam 24 jam terakhir, XLM masih berada di peringkat #14 dalam daftar kapitalisasi pasar kripto global, dengan total nilai pasar sekitar Rp244 triliun.
Fluktuasi harga ini mencerminkan volatilitas pasar kripto secara umum, yang sering kali mengalami perubahan tajam dalam jangka pendek. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memantau pergerakan harga XLM dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental yang dapat memengaruhi harga di masa depan.
Kesimpulan
Stellar (XLM) adalah proyek blockchain yang memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem pembayaran lintas batas, dengan fokus pada biaya rendah, kecepatan transaksi, dan inklusivitas.
Bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi atau menggunakan XLM, penting untuk memahami sepenuhnya keunggulan dan kelemahan proyek ini, serta dinamika pasar yang selalu berubah.
FAQ Tentang Stellar (XLM)
1. Apa itu Stellar Lumens (XLM)?
Stellar Lumens (XLM) adalah token yang digunakan dalam jaringan Stellar untuk membayar biaya transaksi dan mendukung pertukaran antar mata uang di dalam jaringan.
2. Apa perbedaan antara XLM dan XRP?
XLM (Stellar) lebih fokus pada pembayaran lintas batas dan pertukaran mata uang, sementara XRP (Ripple) dirancang untuk pembayaran antar bank. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang serupa, mereka memiliki struktur teknis yang berbeda.
3. Apakah XLM bisa digunakan di semua negara?
Stellar berfokus pada negara-negara berkembang dan daerah yang memiliki akses terbatas ke layanan perbankan. Namun, XLM juga dapat digunakan di banyak negara lain selama ada koneksi internet.
4. Apa yang mempengaruhi harga XLM?
Harga XLM dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan pasar, adopsi institusional, dan pengumuman kemitraan atau pembaruan teknis yang mempengaruhi jaringan Stellar.
5. Apakah Stellar (XLM) adalah investasi yang baik?
Investasi dalam XLM, seperti halnya kripto lainnya, membawa risiko tinggi. Sebelum berinvestasi, pastikan untuk melakukan riset dan mempertimbangkan saran dari penasihat keuangan profesional.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Selain itu, kunjungi Bittime Blog untuk mendapatkan berbagai update menarik dan informasi edukatif seputar dunia crypto. Temukan artikel terpercaya tentang Web3, teknologi blockchain, dan tips investasi aset digital yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan kamu dalam dunia kripto.
Referensi:
Investopedia, artikel Investopedia, diakses pada 4 Desember 2024.
Coinhouse, arikel Coinhouse, diakses pada 4 Desember 2024.
Coinmotion, artikel Coinmotion, diakses pada 4 Desember 2024.
Coinmarketcap, chart harga XLM Coinmarketcap, diakses pada 4 Desember 2024
Penulis: Y
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.