Telegram Founder Pavel Durov Belum Bebas dan Dilarang Meninggalkan Prancis

2024-08-29

Telegram Founder Pavel Durov Belum Bebas dan Dilarang Meninggalkan Prancis.webp

BittimePavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, ditahan di Prancis pada 24 Agustus lalu. Pria berusia 39 tahun yang juga dikenal sebagai "Mark Zuckerberg Rusia" ini ditahan setelah menjalani interogasi selama empat hari di bandara dekat Paris. 

Menurut kabar terbaru yang dilansir dari The Washington Post menyebutkan bahwa Durov masih belum bebas dan dilarang meninggalkan Prancis. Simak artikel ini untuk mengetahui kelanjutannya!

banner staking coin.webp

Dakwaan Terhadap Pavel Durov

Jaksa Prancis mendakwa Durov dengan sejumlah tuduhan serius. Ini termasuk keterlibatan dalam penyebaran konten pornografi anak, membantu kejahatan terorganisir, dan menolak perintah resmi untuk memberikan informasi kepada pihak berwenang. 

Sebagai konsekuensinya, pengadilan memerintahkan Durov untuk membayar uang jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar 85 miliar Rupiah) dan melarangnya meninggalkan wilayah Prancis.

Baca juga: Cheat Rocky Rabbit Easter Egg 29 Agustus, Cara Mudah Dapatkan Hadiah!

Kasus ini menjadi ujian tak terprediksi bagi kekuatan pemerintah. Hal ini dalam menghadapi perusahaan teknologi multinasional yang beroperasi di bawah hukum yang sangat bervariasi di seluruh dunia. 

Telegram, dengan basis operasi di Uni Emirat Arab, dikenal karena kebijakannya yang tegas. Perusahaan tersebut menolak berbagi informasi pengguna dengan otoritas manapun.

airdrop dogs bittime.webp

Penangkapan Pavel Durov Tauai Pro Kontra

Meskipun banyak pihak, termasuk Elon Musk, mengecam penyelidikan terhadap Durov, para aktivis perlindungan anak justru berpendapat bahwa Telegram lebih banyak membiarkan aktivitas ilegal. Ini termasuk penyebaran konten eksploitasi anak, dibandingkan jaringan besar lainnya.

Telegram, yang memiliki sekitar 950 juta pengguna total, sangat populer di Rusia, Eropa Timur, dan Timur Tengah. Aplikasi ini digunakan untuk pesan pribadi, posting publik, dan obrolan grup. 

Namun, hanya percakapan satu lawan satu yang dapat dienkripsi, dan itu pun hanya jika pengguna memilih opsi tersebut. Artinya, perusahaan sebenarnya bisa menyerahkan semua informasi lainnya kepada pemerintah jika mau.

Baca juga: Resmi! Akhirnya Hamster Kombat Listing 26 September, Siap Cuan?

Penyelidikan Terhadap Telegram Dimulai Februari Lalu

Penyelidikan terhadap Telegram dimulai pada Februari 2024. Ini dimulai ketika Kantor Nasional untuk Anak-anak Prancis merasa frustrasi karena mereka dan lembaga lain tidak mendapat tanggapan atas permintaan hukum mereka untuk informasi tentang pengguna Telegram. 

Penyelidikan yudisial penuh dibuka pada 8 Juli, dipimpin oleh detektif siber nasional dan pejabat anti-penipuan.

Salah satu tuduhan terhadap Durov - menjalankan platform untuk memungkinkan transaksi ilegal oleh kejahatan terorganisir - membawa ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. 

Meski demikian, proses penyelidikan di Prancis bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya dibawa ke pengadilan.

Reaksi Negara-Negara Besar Terhadap Penangkapan Durov

Penahanan Durov memicu reaksi beragam di berbagai negara. Di Rusia, pejabat dan tokoh terkemuka mengungkapkan kemarahan atas penahanan Durov, memperingatkan warga untuk menghapus pesan lama mereka agar tidak jatuh ke tangan Prancis dan sekutunya. 

Beberapa pejabat mengatakan penangkapan di Prancis adalah dalih untuk mendapatkan akses ke kunci digital yang akan memungkinkan otoritas melihat semua pesan kecuali yang dienkripsi end-to-end.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa politik tidak berperan dalam penangkapan Durov. 

"Prancis sangat berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan komunikasi, inovasi, dan semangat kewirausahaan," tulis Macron dalam sebuah posting di platform X.

Banner Daftar Bittime

Kasus ini menjadi sorotan menarik dalam perdebatan global tentang keseimbangan antara privasi digital dan keamanan publik. Sementara banyak pengguna menghargai enkripsi kuat yang ditawarkan Telegram, pihak berwenang berpendapat bahwa hal ini juga bisa disalahgunakan oleh pelaku kejahatan. 

Bagaimana akhir dari kasus ini akan sangat menentukan masa depan komunikasi digital dan hukum siber di seluruh dunia.

Cara Beli Crypto di Bittime

cara beli crypto di bittime

Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti. 

Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. 

Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime

Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC)Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.

Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.

Lucky Draw Rp15 Juta
PLPA Listing Announcement