Tingkat Inflasi Tahunan Ethereum 0,5%, Tinggi atau Rendah?
2024-08-22Bittime - Sejak awal April 2024, Ethereum telah mengalami peningkatan jumlah koin yang beredar sebanyak 228.000 ETH, atau sekitar $602 juta jika dihitung dengan nilai pasar saat ini.
Jika tren ini terus berlanjut, Ethereum bisa mengalami inflasi tahunan yang mencapai 600.000 koin, dengan nilai sekitar $1,59 miliar. Ini memberikan tingkat inflasi tahunan sekitar 0,5%.
Penyebab Inflasi Ethereum
Tren inflasi ini terjadi karena aktivitas on-chain Ethereum yang menurun sejak awal April. Penurunan ini mengakibatkan biaya gas, atau biaya transaksi di jaringan Ethereum, tetap berada di bawah 2 Gwei untuk jangka waktu yang cukup lama.
Gas fee yang rendah ini berdampak pada jumlah ETH yang dihasilkan menjadi lebih besar daripada jumlah ETH yang dihancurkan melalui proses burning. Secara sederhana, ketika aktivitas transaksi di jaringan Ethereum rendah, biaya gas juga ikut menurun.
Baca Juga: Jumlah Alamat Wallet Ethereum Baru Berada di Titik Terendah Tahun Ini
Biaya Gas Ethereum Rendah
Biaya gas yang rendah berarti lebih sedikit ETH yang dihancurkan, sementara produksi ETH dari proses mining atau staking terus berjalan. Hasilnya adalah jumlah ETH yang beredar di pasar meningkat, yang memicu terjadinya inflasi.
Selama periode empat setengah bulan terakhir, jumlah total ETH yang beredar meningkat dari 120.063.605 menjadi 120.291.622. Ini berarti, setiap harinya, ada tambahan sekitar 1.652 ETH yang masuk ke sirkulasi.
Jika aktivitas on-chain Ethereum tetap rendah seperti saat ini, diperkirakan jumlah ETH yang beredar bisa meningkat hingga 600.000 ETH dalam satu tahun.
Tingkat Inflasi Tahunan Ethereum
Meskipun angka inflasi tahunan sebesar 0,5% mungkin terdengar kecil, bagi sebuah aset digital seperti Ethereum, ini tetap harus diperhatikan. Inflasi pada dasarnya mengurangi nilai relatif dari sebuah aset karena meningkatnya jumlah unit yang beredar.
Namun, dalam konteks aset kripto, tingkat inflasi ini masih relatif rendah dibandingkan dengan aset tradisional seperti mata uang fiat yang sering mengalami inflasi yang jauh lebih tinggi.
Meski begitu, bagi para investor dan pengguna Ethereum, penting untuk memahami dampak jangka panjang dari inflasi ini. Salah satu dampak langsungnya adalah potensi penurunan nilai Ethereum jika pasokan terus meningkat tanpa adanya peningkatan permintaan yang sebanding.
Baca Juga: Ethereum Hanya Bakar 210 ETH, Rekor Terendah Tahun Ini!
Dampak Terhadap Ekosistem Ethereum
Tren inflasi ini juga dapat memengaruhi ekosistem Ethereum secara keseluruhan. Sebagai platform blockchain yang digunakan untuk berbagai DApp, kontrak pintar, dan tokenisasi aset, Ethereum bergantung pada stabilitas ekonominya untuk menarik pengembang dan pengguna.
Jika inflasi terus berlanjut, bisa jadi akan ada pergeseran dalam cara pengembang dan pengguna memanfaatkan jaringan Ethereum. Biaya gas yang rendah mungkin menguntungkan bagi pengguna yang ingin melakukan transaksi dengan biaya rendah. Namun, inflasi yang berkelanjutan bisa merugikan nilai jangka panjang dari Ethereum itu sendiri.
Bagaimana Ethereum Menangani Inflasi?
Untuk menangani masalah inflasi ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan Ethereum. Salah satunya adalah memperkenalkan mekanisme yang lebih agresif untuk mengurangi jumlah ETH yang beredar, seperti meningkatkan jumlah ETH yang dihancurkan setiap kali transaksi terjadi (burning).
Selain itu, peningkatan aktivitas on-chain juga dapat membantu mengurangi dampak inflasi. Dengan meningkatnya penggunaan Ethereum untuk berbagai aplikasi, biaya gas akan kembali meningkat, sehingga akan meningkatkan jumlah ETH yang dihancurkan melalui burning. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan ETH di pasar.
Baca Juga: Volatilitas Ethereum Melebihi Bitcoin, Peluang atau Risiko?
Cara Beli Crypto with Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.