Token EigenLayer (EIGEN): Semua yang Wajib Kamu Ketahui
2024-10-05Bittime - Belakangan ini, token EigenLayer (EIGEN) mendapatkan perhatian lebih karena menghadirkan pendekatan yang unik sekaligus cukup ‘seram’.
Berdasarkan pembacaan singkat, token EigenLayer (EIGEN) menjadi semacam sarana untuk menjadi ‘penegak keadilan’ di dunia crypto.
Mari kenali dan belajar tentang token EigenLayer (EIGEN) lebih dalam di artikel berikut ini.
Berkenalan dengan Token EigenLayer (EIGEN)
Token EIGEN adalah jenis token kerja yang bersifat universal dan dapat digunakan di berbagai konteks.
Adapun token kerja yang dimaksud adalah token yang bisa "dipertaruhkan" (staking) atau digunakan untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam sistem blockchain.
Pekerjaan yang dapat dilakukan token kerja bisa berupa memproses transaksi atau memvalidasi data.
Hadirnya token EigenLayer (EIGEN) adalah sebagai token kerja yang berupaya mengatasi masalah token kerja yang ada saat ini, yakni masalah kesalahan yang diatribusikan secara intersubjektif.
Apa itu Kesalahan yang Diatribusikasn secara Intersubjektif?
Kesalahan yang dapat diatribusikan secara intersubjektif adalah kesalahan yang tidak bisa dideteksi langsung oleh sistem otomatis seperti smart contract, tetapi bisa dikenali oleh banyak orang yang melihatnya.
Artinya, walaupun sistem tidak bisa memastikan ada kesalahan, orang-orang yang mengamatinya dapat sepakat bahwa kesalahan tersebut memang ada.
Dengan kata lain, kesalahan semacam ini yang bisa disepakati bersama oleh orang-orang yang jujur, meskipun sistem komputer tidak dapat membuktikannya secara langsung.
Perlu dipahami juga bahwa kesalahan yang dapat diatribusikan secara objektif juga termasuk dalam kategori kesalahan intersubjektif.
Misalnya, kesalahan dalam menjalankan mesin virtual deterministik seperti EVM adalah kesalahan objektif, dan semua pengamat jujur di luar sistem akan sepakat mengenai kesalahan tersebut.
Baca Juga: Prediksi Harga EIGEN, Ikuti Jejak HMSTR?
Solusi dari Token EigenLayer (EIGEN)
Token EigenLayer (EIGEN) membawa visi dan misi untuk menyelesaikan kesalahan yang diatribusikan secara intersubjektif melalui metode staking EIGEN.
Metode staking EIGEN yang menjadi cara utama dalam mengurai masalah kesalahan atribusi tersebut didasarkan pada tiga gagasan pokok, yakni:
1. Fase penyiapan dan eksekusi
2. Pemotongan (slashing)
3. Percabangan token (token forking).
Penjelasan lebih lengkap mengenai tiga gagasan pokok di atas antara lain:
1. Fase Penyiapan dan Eksekusi
Gagasan pertama adalah tentang dua fase dalam sistem koordinasi apa pun: fase penyiapan dan fase eksekusi.
Fase penyiapan melibatkan diskusi, persetujuan, dan penetapan aturan eksekusi yang akan diterapkan untuk menjalankan tugas digital, serta aturan pemantauan dan verifikasi kesalahan selama proses eksekusi.
Setelah fase penyiapan selesai, masuk ke fase eksekusi, pada fase eksekusi aturan-aturan yang ada akan diterapkan.
Aturan dibuat agar setiap pengguna bisa mendeteksi kesalahan secara jelas tanpa harus bertemu langsung atau melalui saluran penyelesaian sengketa.
Contoh di luar blockchain adalah pengesahan Konstitusi AS, ketika setiap undang-undang baru harus sesuai dengan konstitusi.
Pada konteks blockchain, contoh serupa adalah aturan konsensus rantai terpanjang pada Bitcoin yang digunakan untuk menentukan blok terbaru.
2. Pemotongan (Slashing)
Gagasan kedua adalah slashing, yaitu sebuah mekanisme untuk menghukum peserta jaringan yang berperilaku buruk selama fase eksekusi.
Hukuman dilakukan dengan mengambil sebagian token yang telah mereka staking-kan.
Metode ini akan memberikan dampak negatif pada mereka yang melanggar aturan dan menjadi salah satu manfaat kriptoekonomi pada sistem proof-of-stake (PoS).
Singkatnya, slashing menjadi semacam hukuman "karma" bagi peserta yang tidak jujur.
Baca Juga: Pembatasan Transfer Token EIGEN akan Dicabut
3. Percabangan Token (Token Forking)
Gagasan ketiga adalah token forking, solusi yang menghindari risiko “tirani mayoritas".
Di banyak sistem saat ini, kesalahan intersubjektif diselesaikan dengan menghukum operator yang jawabannya menyimpang dari mayoritas atau dengan komite yang menentukan kebenaran. Namun, pendekatan seperti ini bisa berisiko jika mayoritas tidak adil.
Metode token forking menawarkan solusi dengan memisahkan status rantai dan memungkinkan percabangan baru ketika mayoritas validator melakukan kesalahan.
Pada konteks staking EIGEN, jika mayoritas staker bertindak jahat dan menyebabkan kesalahan intersubjektif, percabangan token baru dapat dibuat di mana para staker jahat dihukum dengan dibatasi dari menebus token di percabangan baru.
Konsensus sosial akan mengakui percabangan baru sebagai yang sah, sehingga staker jahat menerima konsekuensinya.
Fitur-fitur Staking EIGEN
Setelah membahas apa itu dan visi dari token EigenLayer (EIGEN) melalui teknis atau metode staking EIGEN, sekarang mari mengulas apa saja fitur-fitur yang ada pada staking EIGEN.
Menurut dokumentasi dari EIGEN, staking EIGEN memiliki empat fitur utama, yaitu universalitas (universality), isolasi (isolation), pengukuran (matering), dan kompensasi (compensation).
Universalitas
Fase penyiapan EIGEN menentukan bahwa EIGEN dapat digunakan secara luas untuk menyelesaikan berbagai kesalahan yang dapat diatribusikan secara intersubjektif, bukan hanya kesalahan tertentu saja.
Setiap AVS yang ingin memanfaatkan manfaat kriptoekonomi EIGEN perlu mengkodekan aturan koordinasi yang disepakati dalam fase penyiapan mereka masing-masing.
Aturan-aturan khusus AVS ini, seperti ketentuan pemotongan (slashing), bertindak seperti perubahan atau amandemen terhadap EIGEN.
Selain itu, ketentuan pemotongan ini harus memastikan bahwa setiap kesalahan intersubjektif bisa diverifikasi sendiri tanpa keraguan yang berarti.
Isolasi
Fitur utama kedua EIGEN adalah isolasi. Untuk memahami fitur ini, bayangkan desain alternatif tatkala setiap percabangan token memaksa pasar DeFi untuk menyadari percabangan tersebut, sehingga token tidak lagi bisa digunakan dalam posisi DeFi jangka panjang.
Untuk menghindari efek negatif ini pada DeFi, EIGEN menggunakan model dua token.
Token pertama, bEIGEN, digunakan untuk staking dan dapat mengalami percabangan.
Sementara token kedua, EIGEN, tetap dapat digunakan untuk DeFi atau aplikasi non-staking lainnya tanpa terpengaruh oleh percabangan di bEIGEN.
Baca Jua: Cuan GEDE! Justin Sun Withdraw 5,24 Juta Koin EIGEN dari Airdrop EigenLayer
Pengukuran
Menyelesaikan kesalahan intersubjektif melibatkan biaya bagi konsensus sosial, baik dalam beralih dari satu token ke token lain atau menolak percabangan yang berbahaya.
Karena itu, klaim untuk melakukan percabangan harus disertai dengan obligasi (jaminan) dalam bentuk bEIGEN untuk mencegah tantangan yang merugikan.
Nilai jaminan ini harus lebih besar dari biaya yang ditanggung oleh konsensus sosial (pengguna dan AVS) untuk menolak percabangan berbahaya.
Tantangan yang berhasil juga akan mengakibatkan biaya besar pada ekosistem, seperti upgrade kontrak untuk mengakomodasi percabangan baru dalam operasional harian.
Dengan demikian, tantangan hanya bisa dilakukan jika ada cukup banyak EIGEN yang di-stake dan dianggap bermasalah, sehingga dapat dibakar dan mengurangi jumlah total token yang beredar.
Kompensasi
Protokol staking intersubjektif memastikan bahwa jika sebuah AVS diserang oleh kelompok staker EIGEN yang jahat, AVS tersebut bisa memangkas dan mendistribusikan kembali stake dari staker jahat tersebut kepada pengguna AVS.
Jika AVS bisa memastikan bahwa "keamanan yang dapat diatribusikan" ini lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan pada penggunanya, AVS tersebut dianggap mencapai keamanan kriptoekonomi yang kuat.
Hal semacam itu mengindikasikan bahwa tidak ada pengguna jujur yang dirugikan.
Keamanan kriptoekonomi yang kuat berfokus pada perlindungan pengguna dan tidak perlu mempertimbangkan musuh atau insentif pengguna lain.
Apa yang Dimaksud AVS?
AVS (Autonomous Verification System) adalah sistem otomatis yang berfungsi untuk memverifikasi tugas atau operasi dalam lingkungan blockchain.
Singkatnya, AVS menjadi semacam penindak hukum pada EIGEN.
Di dalam EIGEN, AVS bertindak sebagai entitas independen yang mengawasi dan mengkoordinasikan eksekusi tugas-tugas digital yang kompleks.
Setiap AVS memiliki seperangkat aturan spesifik yang telah disepakati selama fase penyiapan, termasuk ketentuan tentang pemotongan (slashing) dan kondisi lainnya.
Aturan tersebut dirancang untuk memastikan keamanan kriptoekonomi dan keadilan dalam mengelola staking.
AVS mengoptimalkan manfaat kriptoekonomi dari EIGEN, seperti verifikasi mandiri kesalahan yang dapat diatribusikan secara intersubjektif.
Jika terjadi kesalahan, AVS bertanggung jawab untuk mendeteksi dan melaporkannya.
AVS juga memiliki mekanisme untuk menghukum staker yang jahat dengan memotong dan mendistribusikan kembali stake mereka kepada pengguna yang terkena dampak.
Melalui cara yang demikian, AVS memastikan bahwa tugas yang dijalankan dalam sistem aman dan dapat diandalkan, tanpa membebani konsensus utama, seperti Ethereum.
Alokasi Token EigenLayer (EIGEN)
Melihat antusiasme terhadap EigenLayer (EIGEN) yang tinggi, mari amati bagaimana alokasi untuk token EigenLayer (EIGEN).
Token EIGEN memiliki total suplai 1,68 miliar EIGEN, distribusi alokasi terbagi sebagai berikut:
1. Investors
- Total alokasi: 29,5%
- Dibuka: -
- Terkunci: 29,3%
2. Early Contributors
- Total alokasi: 25,5%
- Dibuka: -
- Terkunci: 25,3%
3. Community Initiatives
- Total alokasi: 15%
- Dibuka: -
- Terkunci: -
4. Ecosystem Development
- Total alokasi: 15%
- Dibuka: -
- Terkunci: -
5. Stakedrop 1
- Total alokasi: 6,75%
- Dibuka: 6,71%
- Terkunci: -
6. Stakedrop 2
- Total alokasi: 5,20%
- Dibuka: 5,17%
- Terkunci: -
Gambar dan penjelasan di atas adalah pembagian alokasi token, terlihat bahwa sebagian besar alokasi masih terkunci, terutama untuk investor dan kontributor awal.
Sementara itu, sebagian besar token untuk Stakedrop sudah dibuka.
Baca Juga: EIGEN Buka Klaim Stakedrop Season 2
Catatan Akhir
Berbekal konsep dan kemampuan yang demikian, tidak mengherankan apabila banyak yang berminat dan mengikuti perkembangan dari token EigenLayer.
Kamu bisa mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai token EigenLayer (EIGEN) dengan rutin memantau blog Bittime. Semoga bermanfaat.
Cara Beli Crypto di Bittime
Ingin trading jual beli Bitcoin dan investasi crypto dengan mudah? Bittime siap membantu! Sebagai exchange crypto Indonesia yang terdaftar resmi di Bappebti, Bittime memastikan setiap transaksi aman dan cepat.
Mulai dengan registrasi dan verifikasi identitas, lalu lakukan deposit minimal Rp10.000. Setelah itu, kamu bisa langsung beli aset digital favoritmu!
Cek kurs BTC to IDR, ETH to IDR, SOL to IDR dan aset kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan secara eksklusif milik penulis dan tidak mencerminkan pandangan platform ini. Platform ini dan afiliasinya menolak segala tanggung jawab atas keakuratan atau kesesuaian informasi yang disediakan. Ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran keuangan atau investasi.